Polmas  

Bassam-Helmi Siap Lanjutkan Pembangunan Jalan Lingkar Mandioli

Bassam-Helmi disambut warga Mandioli. (Istimewa)

LABUHA, NUANSA – Pasangan calon bupati dan wakil bupati Halmahera Selatan, Hasan Ali Bassam Kasuba dan Helmi Umar Muchsin, melanjutkan kampanye di Pulau Mandioli. Kali ini, mereka menyambangi Desa Waya, Lele, Pelita, Bobo dan Indong. Masyarakat di lima desa itu sangat antusias mengikuti kampanye dari paslon dengan tagline ‘Senyum Humanis’ itu.

Para Jurkam seperti Natsir Barmawi dan H. Asnawi Lagalante memberikan pencerahan dan pendidikan politik kepada warga 5 desa itu dalam orasi-orasi yang disampaikan.

“Kami akan terus memberi pencerahan dan rasionalisasi kenapa harus memilih Bassam-Helmi. Kami tidak akan menyebarkan fitnah, hoaks, dan ujaran kebencian. Biarlah masyarakat menentukan pilihannya memakai hati nurani mereka,” ujarnya.

Di lima desa itu, Bassam dengan semangat mengatakan akan melanjutkan pembangunan jalan lingkar Mandioli yang telah dirintis sebelumnya oleh Dr Muhammad Kasuba.

“Di periode ini walau saya baru 9 bulan, kami (Pemda) telah membangun jalan Lapen Jiko-Indong-Yoyok, segmen Lele-Bahu-Galala kurang lebih 5 kilometer, progresnya minggu ini 31,11 prosen dan sudah 2,5 KM dilapen, kami berkomitmen akan melanjutkan pembangunan jalan lingkar ini sampai selesai,” tegas Bassam.

Di sisi lain, Bassam juga menyentil sejumlah isu, di antaranya peran ibu PKK yang dinafikan oleh salah satu paslon dengan mengatakan bahwa ‘PKK hanya bagi-bagi dandang (tempat masak)’.

“Pernyataan ini sangat melukai hati para ibu. Kita tahu kalau bukan para ibu yang memasak lalu siapa yang akan mengurusi makanan kita? Masih mending para ibu PKK mengurus dandang daripada para ibu mencampuri urusan suami ketika menjadi bupati. Yang melukai hati para ibu tidak layak menjadi pemimpin,” tutur Bassam dengan nada kecewa.

Sementara itu, Helmi dalam orasi politiknya menyampaikan Pulau Mandioli ke depan harus terkoneksi, terutama jalur darat agar perputaran ekonomi bisa berjalan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

“Bassam-Helmi memakai pendekatan scientifik dalam perencanaan pembangunan dan menjalankan program pembangunan secara teknokratik, agar hasil pembangunan berjalan dengan baik dan tepat sasaran sesuai kebutuhan masyarakat,” ujar Helmi.

Kampanye kali ini juga sangat spesial, karena masyarakat Desa Waya melalui tetua adatnya memberikan gelar “Raja” kepada Hasan Ali Bassam Kasuba dengan gelar Raja Spanyo, yang berasal dari akar sejarah ketika ada perantau dari Tobelo yang datang ke Tomia dan diangkat menjadi penguasa di Tomia pada zaman itu. Akar sejarah ini yang ingin disambung kembali oleh para tetua adat di Waya ini.

Sementara itu, di Desa Bobo, Bassam dan istrinya di sela-sela kampanye mengunjungi Taman Baca di desa tersebut sebagai komitmen untuk terus meningkatkan budaya literasi di Halsel.

Jubir Bassam-Helmi, Mohdar Bailusy, mengatakan paslon nomor 3 ini akan berkampanye di semua desa di Kecamatan Mandioli Utara dan Kecamatan Mandioli Selatan.

“Kami akan memastikan kemenangan ini dari desa-desa, langsung dengan warga masyarakat bukan dengan klaim-klaim di medsos dan media propaganda lainnya,” tutup Mohdar. (tan)

Exit mobile version