DARUBA, NUANSA – Tim hukum pasangan calon bupati dan wakil bupati Pulau Morotai nomor urut 3, Rusli Sibua dan Rio Cristian Pawane, melaporkan Asisten I Setda Morotai, Muchlis Baay, ke Bawaslu setempat, Senin (14/10).
Laporan ini berdasarkan penyampaian laporan ke Bawaslu Pulau Morotai dengan Nomor 005/PL/PB/Kab/32.09/X/2024.
“Jadi kami sudah melaporkan Asisten I dalam hal ini Pak Muchlis Baay ke Bawaslu Pulau Morotai, karena diduga telah melanggar aturan ASN,” kata Tim Hukum Rusli-Rio, Mukibar Barakati.
Menurutnya, Asisten I telah melanggar aturan sebagaimana berkaitan dengan pembinaan dan pengawasan netralitas ASN, pemerintah melalui Kementerian PAN-RB, Kementerian Dalam Negeri, BKN, KASN dan Bawaslu.
“Nah, itu juga telah menerbitkan surat keputusan bersama (SKB) nomor 2 tahun 2022 tentang pedoman pembinaan dan Pengawasan Netralitas Pegawai ASN,” ujarnya
Mukibar menerangkan, dalam SKB itu diterbitkan untuk mewujudkan penyelenggaraan pemilihan umum dan pemilihan yang netral, objektif dan akuntabel. Serta untuk membangun sinergitas, meningkatkan efektivitas dan efisiensi instansi pemerintah pusat dan daerah dalam melakukan pembinaan, pengawasan, penanganan pengaduan untuk mewujudkan kepastian hukum terhadap penanganan pelanggaran asas netralitas pegawai aparatur sipil negara.
“Sehingga SKB ini menegaskan agar seluruh pegawai ASN wajib menjaga netralitas dalam menyikapi situasi politik dan tidak terpengaruh atau memengaruhi pihak lain untuk melakukan kegiatan yang mengarah pada keberpihakan atau ketidaknetralan,” terangnya
“Bukan dengan cara yang tidak sesuai dengan posisinya sebagai ASN. Olehnya itu, kami berharap agar kiranya pihak Bawaslu segera memanggil asisten I untuk diberikan ketegasan kepada yang bersangkutan,” sambungnya.
Untuk diketahui, Asisten I Setda Morotai, Muchlis Baay, dilaporkan karena diduga terlibat politik praktis. Hal ini buntut persoalan komentar Muchlis dalam sebuah postingan Facebook. Di mana, ia mengomentari dengan nada sinis yang memojokkan pasangan calon Rusli-Rio.
Pernyataan Muchlis ini berawal saat akun flFacebook, Firman Morotai milik Firman La Doane, salah satu Jurkam Paslon nomor urut 1, Deny Garuda-Qubais Baba, melakukan live streaming saat berlabuh di Pulau Rao dalam kegiatan kampanye pada Selasa (8/10).
Dalam akun Facebook-nya, Muchlis mengomentari, “Rao Bungkus… RR di biru-biru lao” tulis Muchlis.
Muchlis Baay ketika dikonfirmasi, membantah akan hal itu. Ia mengaku, tetap bersikap netral pada pilkada 2024.
“Itu maksudnya untuk Pulau Rao, Ucili (Rusli Sibua) tidak pernah menang, dari tahun 2011 itu Ucili selalu kalah di situ. Saya tetap netral, tidak pernah menyatakan pernyataan mendukung siapun,” kata dia, Sabtu (12/40).
Menurutnya, di Kecamatan Morotai Selatan, Morotai Utara dan Morotai Timur, Rusli Sibua unggul jauh. Tetapi, untuk Kecamatan Pulau Rao, Rusli Sibua pasti kalah telak.
“Di Pulau Morotai itu dari perjalanan sejarah Ucili tidak pernah menang itu khusus di Pulau Rao saja. Kalau Morotai Utara, Morotai Timur, Morotai Selatan dan Morotai Jaya itu luar biasa, tidak bisa dibendung. Tetapi khusus Pulau Rao agak rawan, karena belajar dari perjalanan sejarah Ucili di Pulau Rao,” ujarnya.
Sementara, terkait komentarnya di laman Facebook, Muhclis mengaku tetap netral dan telah mencabut penyataan tersebut. Ia juga meminta maaf lantaran telah mengeruhkan kondisi birokrasi dan publik Morotai.
“Jadi mohon maaf pernyataan itu sudah saya cabut dan saya hapus. Jadi setelah itu saya cabut dengan dihapusnya pernyataan tersebut, maka pernyataan tersebut saya nyatakan dicabut saat itu juga. Untuk itu, saya mohon maaf bila sempat membuat ketidaknyamanan,” imbuhnya.
“Itu artinya saya sudah mencabut pernyataan itu, sehingga saat itu juga dianggap tidak ada lagi pernyataan tersebut. Karena kalau saya sudah hapus dan dicabut saat itu, berarti pernyataan itu sudah tidak berlaku lagi. Jadi tidak perlu dibahas,” sambungnya.
Komentar itu pun bukan persoalan suka atau tidaknya terhadap paslon nomor urut 3, Rusli Sibua-Rio Cristian Pawane.
“Jadi kalau tidak suka itu tidak mungkin, kan saya sudah bilang bahwa semua kandidat saya suka dan saya hormati. Makanya pernyataan itu saya hapus cepat saat itu juga dan saya nyatakan dicabut,” pungkasnya. (ula/tan)