Daerah  

IPC Buat Pelatihan Penyelenggaraan Jenazah, Hadirkan Ustaz Jenjang sebagai Pemateri

Pelatihan penyelenggaraan jenazah oleh IPC.

TERNATE, NUANSA – Islamic Practical Community (IPC) menggelar pelatihan penyelenggaraan jenazah di Auditorium Spiritual Masjid Darusalam IAIN Ternate, Sabtu (19/10).

Pelatihan ini dihadiri Ketua Umum IPC Muhlis Jafar, pendiri IPC Riyanto Basahona dan Alvian Hamli, serta generasi awal IPC, Salmiah. Hadir pula kader-kader IPC, KAMMI, dan LDK Al-Ishlah IAIN Ternate.

Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif, baik secara teori maupun praktik kepada para peserta. Dalam pelatihan itu, Ustaz Jenjang W Wongsokarto diundang sebagai pemateri.

Dalam paparannya, Ustaz Jenjang menekankan pentingnya memahami tiga aspek kunci dalam penyelenggaraan jenazah, yaitu membersihkan, mengharumkan, dan mengawetkan jenazah.

Selain itu, ia juga menguraikan setiap tahapan penyelenggaraan jenazah mulai dari memandikan, mengkafani, mensalatkan hingga menguburkan dengan dukungan dalil-dalil Al-Qur’an dan Hadis yang relevan.

Ketum IPC, Muhlis Jafar, mengatakan kegiatan seperti ini sangat penting dalam mempersiapkan kader-kader IPC untuk kembali ke masyarakat pasca lulus kuliah. Menurutnya, IPC tidak hanya fokus pada teori, tetapi juga memberikan kesempatan bagi para peserta untuk mempraktikkan ilmu yang diperoleh.

Ia menjelaskan bahwa akan ada evaluasi berkelanjutan untuk memastikan para peserta benar-benar memahami setiap aspek yang telah diajarkan.

“Kami akan terus memonitor dan mengevaluasi pemahaman peserta agar ilmu ini bisa benar-benar diterapkan dengan baik di masyarakat,” ujarnya.

Riyanto Basahona, salah satu pendiri IPC mengungkapkan bahwa komunitas ini terbuka untuk siapa saja yang ingin belajar tanpa memandang latar belakang.

“IPC adalah wadah bagi siapa saja yang mau belajar dan berkontribusi, kami mengundang siapa pun yang tertarik untuk bergabung dan bersama-sama mengembangkan diri di sini,” kata Riyanto.

Hal ini sejalan dengan visi IPC untuk menjadi komunitas yang inklusif dan berorientasi pada pengembangan kapasitas anggotanya.

Sementara itu, Alvian Hamli, yang juga merupakan ketum pertama IPC menambahkan bahwa pelatihan penyelenggaraan jenazah ini hanyalah salah satu dari banyak program yang dijalankan oleh IPC.

“Kami memiliki banyak program lain, seperti pelatihan ceramah dan khutbah, pengajian dengan metode qiraah, micro teaching, dan masih banyak lagi. Di IPC, kami berfokus pada penguasaan teori yang dibarengi dengan praktik langsung, sehingga peserta tidak hanya sekadar memahami konsep, tapi juga mampu menerapkannya,” jelas Alvian.

Keberagaman program yang ditawarkan IPC menunjukkan komitmen organisasi ini untuk terus mencetak kader-kader yang berkualitas dan siap berkontribusi di tengah masyarakat. Dengan adanya pelatihan seperti ini, diharapkan para kader IPC, LDK Al-Ishlah, dan KAMMI dapat lebih percaya diri dan kompeten dalam menjalankan tugas-tugas keagamaan, termasuk dalam mengurus jenazah di lingkungan mereka masing-masing.

Kegiatan pelatihan penyelenggaraan jenazah ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang interaktif. Para peserta aktif mengajukan berbagai pertanyaan seputar teknis dan hukum Islam terkait dengan penyelenggaraan jenazah.

Ustadz Jenjang pun menjawab dengan detail dan memberikan arahan praktis yang dapat diterapkan oleh para peserta dalam kehidupan sehari-hari. (tan)

Exit mobile version