TERNATE, NUANSA – Pemerintah Kota Ternate bersama Bank Syariah Indonesia (BSI) resmi meluncurkan city branding kawasan pusat kuliner kota rempah sebagai kawasan khas kuliner halal dengan transaksi berbasis digital pertama di Maluku Utara.
Peresmian ini dilakukan oleh Sekretaris Daerah Kota Ternate, Rizal Marsaoly, sebagai hasil kolaborasi antara Pemkot Ternate, PT Bank Syariah Indonesia, dan dukungan dari Bank Indonesia (BI).
Rizal menjelaskan, kawasan ini menjadi bukti nyata dari kerja sama yang solid antara Pemkot Ternate dan BSI. Menurutnya, kawasan ini tidak hanya menyediakan fasilitas kuliner halal, tetapi juga dilengkapi dengan transaksi digital berbasis QRIS yang memudahkan masyarakat dan memastikan keamanan transaksi.
“Ketika ruang publik ini kami tata, segala fasilitas pendukung juga kami benahi. Salah satunya adalah menjadikan kawasan ini sebagai pusat kuliner halal dengan dukungan transaksi digital yang mempermudah pelayanan,” ujar Rizal kepada wartawan, Selasa (19/11).
Rizal mengatakan, intensitas pembinaan para pedagang akan dikoordinasikan langsung oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) untuk memastikan kelancaran dan keberlanjutan program ini.
Selanjutnya, kata Rizal, ke depan ada rencana untuk memperluas konsep serupa ke kawasan lain, seperti kawasan Tulang Ikan Dufa-Dufa dan area Mangga Dua.
“Ini pertama kali di Maluku Utara, dan kita ingin kawasan lain juga menyusul,” tambahnya.
Sementara, Tengku Chandra Husnadi, Area Manager BSI untuk Maluku, Malut, dan Papua, mengapresiasi langkah Pemkot Ternate yang mendorong digitalisasi dalam menggarap kawasan kuliner.
“Kami siap mendukung, dan program ini akan menjadi langkah baik agar masyarakat semakin mengenal sistem pembayaran non-tunai melalui QRIS. Ini juga menjadi contoh nyata integrasi antara teknologi dan usaha mikro,” ujar Chandra.
Ia menjelaskan, BSI menyediakan berbagai program pendukung untuk usaha mikro, termasuk Kredit Usaha Rakyat (KUR), dengan syarat yang disesuaikan pada masing-masing kebutuhan usaha.
“Dengan peresmian ini, kawasan kuliner halal dan digital di belakang Jatiland Mall diharapkan menjadi model yang dapat diadopsi di kawasan lain di Ternate dan Maluku Utara, sekaligus memberikan kenyamanan dan jaminan halal bagi masyarakat,” pungkasnya. (udi/tan)