TERNATE, NUANSA – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda dan Sarbin Sehe, masih mengungguli hasil survei Indikator Politik Indonesia di Pilgub Maluku Utara menjelang pencoblosan.
Paslon nomor urut 4 ini meraih elektabilitas tertinggi dibanding tiga pasangan calon lainnya. Lihat saja, elektabilitas Sherly Tjoanda-Sarbin Sehe naik menjadi 47,5% dari sebelumnya 40,7%. Survei ini dirilis Indikator pada Sabtu (23/11). Survei ini dilakukan pada periode 13-19 November 2024 menggunakan metode sampling, dengan jumlah 800 responden yang tersebar di 10 kabupaten/kota di Maluku Utara.
Indikator di bawah naungan Burhanudin Muhtadi itu memotret dukungan terhadap Sherly-Sarbin sebesar 47,5 persen. Angka itu naik signifikan dari survei yang dirilis pada periode 21-28 November 2024, yaitu 40,7 persen.
Sementara itu, hasil perolehan suara paslon nomor urut 1 Husain Alting Sjah-Asrul Rasyid Ichsan berada pada posisi 19,1%. Angka ini mengalami tren penurunan dari 26,3% dan 20,3% pada survei sebelumnya.
Kemudian paslon nomor urut 2 Aliong Mus-Sahril Thahir mendapat dukungan 8,1%. Angka ini juga mengalami penurunan, jauh dari survei sebelumnya, yaitu 14,7% dan 10,4%.
Sedangkan paslon nomor urut 3 Muhammad Kasuba-Basri Salama juga mengalami tren penurunan sebesar 14%. Pada survei sebelumnya 17% dan 15,5%.
Menurut peneliti utama Indikator Hendro Prasetyo, berdasarkan temuan survei paslon cagub-cawagub Malut, sebanyak 50 persen sentimen gender setuju memilih perempuan jadi gubernur Malut. Penyebabnya adalah peristiwa ledakan speedboat yang menimpa mendiang Benny Laos, suami Sherly.
“Simpatik publik ini muncul salah satu penyebabnya karena kejadian yang menimpa suami Sherly, yaitu mendiang Benny Laos sehingga simpatik publik meningkat,” ujar Hendro, Sabtu (23/11).
Selain itu, lanjut Hendro, kepercayaan publik terhadap mendiang Benny Laos memiliki nilai yang sama dengan Sherly. Sherly dianggap sebagai manifestasi dalam melanjutkan perjuangan mendiang suaminya.
“Publik menilai suami istri biasanya dianggap dan memiliki nilai sama. Manifestasi suami ada pada istri, dan Sherly menjadi representasi Benny Laos untuk melanjutkan perjuangan dan menjadi faktor kuat munculnya simpatik publik,” tutup Hendro. (tan)