TERNATE, NUANSA – Kejaksaan Tinggi Maluku Utara telah menerima surat pemberitahuan dimulainya penyidikan (SPDP) sebanyak 111 perkara tindak pidana umum sepanjang Januari-Desember 2024.
Hal ini disampaikan Asisten Tindak Pidana Umum (Aspidum) Kejati Malut, Dedyng melalui Kasi Penkum, Richard Sinaga, Kamis (26/12).
“Jumlah SPDP yang diterima sebanyak 111, tahap I sebanyak 77 perkara dan selisih 34. Sedangkan P-18 (pemberitahuan hasil penyidikan belum lengkap) sebanyak 58,” jelasnya.
“Untuk P-19 (pengembalian berkas perkara untuk dilengkapi) sebanyak 58, P-21 (pemberitahuan hasil penyidikan sudah lengkap sebanyak 63, P-21A (pemberitahuan susulan hasil penyidikan sudah lengkap) sebanyak 3 dan tahap II (penyerahan tersangka dan barang bukti) sebanyak 47 perkara,” sambungnya.
Selain itu, kata dia, ada juga perkara yang dilakukan SP3 (surat perintah penghentian penyidikan) sebelum berkas perkara tahap I dan sesudah tahap I ada sekitar tujuh perkara.
“SP3 sebelum tahap I sebanyak 5 perkara dan setelah tahap I sebanyak 2 perkara. Penghentian ini dilakukan oleh penyidik yang menangani perkara tersebut,” terangnya.
Richard menambahkan, untuk pengembalian BP dan SPDP setelah P-21 kosong (tidak ada) serta tahap II sebanyak 47 perkara.
“Sedangkan belum selesai ada 28 perkara,” tandasnya. (gon/tan)