NUANSA, TERNATE – Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI) Perwakilan Maluku Utara (Malut) menggelar refleksi akhir tahun berupa Focus Group Discussion (FGD) dan Launching Mining Club, pada Sabtu (28/12) malam di D’Mozaik Caffe, Kota Ternate.
Pada kegiatan FGD menghadirkan pembicara utama seperti peneliti lingkungan Prof Dr Muhammad Aris, akademisi sekaligus ekonom Malut Dr Mu’amil Sunan, Inspektur Tambang Malut Akbar Sudirman, mantan Ketua PERHAPI Malut Arifin Amirudin yang juga Manager GMP Nusa Halmahera Mineral (NHM) dan Ketua PERHAPI Malut Muhammad Qadafi.

Dalam sambutannya, Ketua PERHAPI Malut Muhammad Qadafi mengatakan, digelarnya kegiatan ini merupakan rutinitas tahunan dari PERHAPI Malut. Selain itu, aspek-aspek penting yang mengemuka dalam diskusi juga menjadi catatan bagi pihaknya kedepan.
“Jadi dalam diskusi ini biasanya muncul rekomendasi yang itu menjadi pegangan kita sebagai jembatan antara kepentingan rakyat dan perusahaan tambang, maupun sebaliknya,” jelas Qadafi.
Ia menambahkan, PERHAPI merupakan organisasi yang diisi oleh para ahli tambang. Oleh karenanya, pihaknya selalu mendorong serta mendukung terlaksananya proses pertambangan yang baik atau good mining practice di provinsi Malut.
“Kita berharap, diskusi hari ini melahirkan rekomendasi yang menjadi catatan penting bagi kami dalam urusan wilayah pertambangan di Malut,” harapnya.
Sementara Ketua Harian PERHAPI Malut, Almun Madi mengatakan, kegiatan refleksi akhir tahun 2024 mengangkat tema “Tambang Halmahera, Anugerah atau Bencana”. Tema tersebut, menurut Almun, tentu untuk menjawab berbagai wacana yang berkembang di masyarakat saat ini terkait apa itu pertambangan dari dua sisi, yakni positif dan negatif.
“Good mining practice merupakan acuan PERHAPI Malut selama ini. Proses pertambangan yang baik, dengan memperhatikan aspek keselamatan, keberlanjutan serta kehidupan pasca tambang selalu kita dorong untuk dilakukan,” tuturnya.
Dirinya berharap kegiatan FGD maupun Launching Mining Club PERHAPI Malut yang menjadi refleksi di akhir tahun 2024 dapat memberi bekal bagi pihaknya dalam menghadapi tantangan maupun peluang di masa mendatang.
Kegiatan refleksi akhir tahun juga dihadiri oleh Ketua-ketua OKP tingkat Malut, jurnalis, serta mahasiswa teknik pertambangan dari Universitas Khairun maupun dari Universitas Muhammadiyah Maluku Utara. (kep)