TERNATE, NUANSA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ternate telah selesai melaksanakan reses masa persidangan satu tahun 2025. Reses selama tujuh hari terhitung mulai 9 hingga 15 Januari merupakan wadah untuk menyerap aspirasi warga. Selama reses berlangsung, warga memanfaatkan momentum ini dengan baik untuk menyampaikan keresahan serta kebutuhan mereka.
Namun untuk merealisasikan keluhan-keluhan warga tersebut, anggaran juga menjadi pertimbangan penting bagi anggota dewan, sehingga perlu dikaji untuk dinilai mana yang harus dikategorikan sebagai masalah prioritas dan perlu mendapat perhatian serius.
Agenda penting anggota DPRD ini dilakukan dengan tujuan menjalankan fungsi legislasi dan budgeting sebagaimana diatur dalam UU nomor 23 tahun 2014. Kegiatan tiga kali dalam setahun ini juga bertujuan agar supaya pemerintah dapat melakukan pembangunan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sebagaimana keluhan-keluhan yang didapatkan anggota DPRD saat melakukan reses.
Berikut tiga masalah yang paling sering dikeluhkan warga Kecamatan Ternate Selatan saat reses anggota DPRD. Masalah-masalah warga kelurahan yang menjadi titik reses ini dipandang penting dan perlu untuk segera diatasi. Tiga masalah tersebut di antaranya:
1. Masalah sampah
Sampah masih menjadi masalah yang cukup serius untuk segera diatasi oleh Pemerintah Kota Ternate. Termasuk di kelurahan se-Kecamatan Ternate Selatan. Dan yang paling dominan dikeluhkan warga yaitu kurangnya tempat penampungan sementara (TPS), dan sampah yang kadang dibiarkan sampai berminggu-minggu di TPS sehingga menimbulkan bau tak sedap.
2. Masalah drainase (saluran air)
Warga Kecamatan Ternate Selatan juga banyak yang mengeluh terkait dengan masalah drainase, sehingga warga berharap agar dapat diatasi oleh pemerintah. Masalah drainase di beberapa kelurahan bervariasi, ada yang meminta agar dibuatkan saluran air karena jika hujan sering terjadi banjir. Selain itu, ada juga yang meminta agar drainase di tempat tinggal mereka diperbaiki karena sudah terjadi penyumbatan.
3. Kelangkaan minyak tanah
Selain dua masalah di atas, masalah yang sering dikeluhkan warga Ternate Selatan saat reses dewan juga terkait dengan masalah kelangkaan minyak tanah. Mereka meminta agar supaya dicarikan solusi. Minyak tanah sebagai bahan untuk memasak jelas cukup diresahkan jika mengalami kelangkaan. Masyarakat meminta DPRD mengevaluasi pihak pengelola pangkalan minyak tanah agar jangan dulu dijual ke pengecer sebelum dijual ke warga setempat.
Itulah tiga masalah yang sering dikeluhkan oleh warga Kecamatan Ternate Selatan selama reses yang dilakukan oleh anggota DPRD Kota Ternate 2024-2029 masa sidang ke-I tahun 2025. (isn/tan)