LABUHA, NUANSA – Ikatan Pelajar Mahasiswa Busua (IPMB) bersama warga Desa Busua, Kecamatan Kayoa Barat, Kabupaten Halmahera Selatan, menggelar aksi palang kantor desa setempat, Selasa (21/1).
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes dan kekecewaan warga terhadap kinerja Kepala Desa Busua, Andi Hairudin, yang dinilai tidak transparan mengelola Dana Desa (DD) tahun 2023-2024.
Ketua Umum IPMB, Julham Latif, mengatakan anggaran dana desa (ADD) yang seharunya menjadi penunjang utama pembangunan di desa rupanya tidak dikelola dengan baik oleh kepala desa, sehingga menjadi sumber keresahan masyarakat dari tahun 2023 hingga saat ini.
Selain itu, kata dia, kegagalan yang terorganisir ini merupakan bentuk kelalaian dari semua pihak. Termasuk BPD, yang notabene pendamping desa adalah stakeholder yang seharusnya menjadi fungsi kontrol dan pengawasan dalam melaksanakan satu birokrasi pemerintah desa, sebagaimana diatur dalam UU No 6 Tahun 2014. Namun berbanding terbalik, karena kedua lembaga itu terkesan diam dan ikut menyaksikan kehancuran seperti sekarang ini.
Karena itu, massa aksi menuntut agar kepala desa lebih transparan dalam mengelola dana desa 2023-2024. Selain itu, kata Julham, pihaknya juga meminta kepada Inspektorat Halmahera Selatan agar segera mengaudit anggaran desa tersebut, karena diduga kuat kepala desa telah menyelewengkan DD.
Bukan cuma itu, massa aksi juga meminta Bupati Bassam Kasuba agar memberhentikan Andi Hairudin dari jabatan kepala desa. Dan kepala desa juga harus bertanggung jawab atas segala problem yang terjadi di Desa Busua.
“Kami berharap semua tuntutan ini dapat diindahkan dan ditindaklanjuti oleh pihak-pihak yang berwenang. Jika tuntutan ini tidak direalisasikan, maka kami akan datang dengan gelombang massa jilid II yang lebih besar lagi,” tegasnya. (tan)