TERNATE, NUANSA – Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah 12 Ambon telah resmi menetapkan Abdul Halil Hi Ibrahim dan Ahmad Talib sebagai Guru Besar (Profesor) di Bidang Ilmu Pemerintahan serta Bidang Perikanan dan Kelautan di kantor LLDIKTI 12 Ambon, Rabu (22/1).
Profesor Abdul Halil dan Profesor Ahmad Talib masing-masing merupakan dosen di Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) yang telah menerima SK pengangkatan sebagai guru besar pada 28 Desember 2024.
Profesor Abdul Halil Hi Ibrahim ditetapkan berdasarkan SK nomor 137476/M/07/2024, sementara Profesor Ahmad Talib ditetapkan melalui SK nomor 139501/M/07/2024 oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi di Jakarta.
Kepala LLDIKTI Wilayah 12 Ambon, Dr Jantje Eduard Lekamtopessy, dalam sambutannya mengucapkan selamat atas penganugerahan gelar profesor kepada Profesor Abdul Halil dan Profesor Ahmad Talib.
“Pertama-tama saya ucapkan selamat kepada Prof Halil dan Prof Ahmad atas dianugerahkan gelar profesor. Selamat juga buat UMMU, serta selamat buat keluarga bapak berdua, capaian ini tentu tidak terlepas dari usaha bapak-bapak serta doa keluarga di rumah,” ucapnya.
Jantje mengatakan bahwa bertambahnya jumlah guru besar pada suatu universitas tentunya akan membuat universitas tersebut semakin terkenal.
“Bertambahnya dua profesor di UMMU, berarti sekarang profesor menjadi empat orang,” tuturnya.
Lanjut Jantje, bahwa permintaannya kepada dua Guru Besar di UMMU ini untuk tetap berkarya dan dapat mendorong hadirnya Guru Besar pada kampus swasta ternama di Maluku Utara ini.
“Tugas bapak-bapak tidak gampang, bapak-bapak diharapkan agar dapat berkarya serta menuangkan ini pada dosen-dosen yang telah bergelar doktor agar secepatnya dapat dianugerahi gelar profesor,” ujar dia.
Alumni Program Doktoral Ilmu Ekonomi Akuntansi di Universitas Diponegoro ini menambahkan, masalah yang saat ini dihadapi di LLDIKTI Wilayah 12 adalah begitu banyak jumlah dosen yang belum bergelar doktor, apalagi memiliki jabatan akademik sebagai guru besar.
“Memang dosen kita tidak banyak, sekarang jumlah doktor di kita belum mencapai 10 persen dari jumlah total dosen di wilayah 12. Padahal kita berharap ketika jumlah dosen, misalnya sekitar 2.000-an berarti jumlah doktor kita harapannya mencapai 50 persen atau 30 persen dari total angka itu,” jelasnya.
Jantje mengaku, untuk mencapai jabatan guru besar bukanlah hal yang mudah, karena ada proses yang begitu panjang yang harus dilalui seorang akademisi.
“Ini tidak gampang, ada proses yang begitu panjang, jadi SK bapak-bapak ini ditangani oleh pak menteri yang baru, Pak Satryo, sehingga itu menjadi catatan bagi kita bahwa banyak hal yang perlu kita lakukan pengembangan LLDIKTI ke depan, sehingga mencapai jabatan yang paling tinggi yakni jabatan profesor,” jelas dia.
Jantje pun menambahkan, jika di UMMU memiliki 19 program studi, maka harapannya di tiap-tiap program studi minimal memiliki masing-masing satu profesor.
“Ini yang menjadi catatan berat bagi Pak Halil dan Pak Ahmad, kita berharap akan lebih banyak lagi profesor yang dilahirkan di Universitas Muhammadiyah Maluku Utara. Akhir kata, sekali lagi saya ucapkan selamat untuk bapak berdua, selamat untuk UMMU, dan titip salam buat keluarga,” tutupnya.
Sekadar diketahui, jumlah guru besar di LLDIKTI Wilayah 12 sudah berkisar 12 orang, empat di antaranya berada di UMMU. (adi/tan)