Hukum  

Renggut 3 Nyawa, Polairud Polda Malut Selidiki Penyebab Ledakan Speedboat Basarnas Ternate

Direktur Polairud Polda Malut, Kombes Pol Azhari Djuanda. (Istimewa)

TERNATE, NUANSA – Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Maluku Utara melakukan penyelidikan insiden meledaknya speedboat RIB 04 milik Basarnas Ternate. Peristiwa itu menyebabkan tiga orang meninggal dunia, tujuh luka-luka, dan satu masih dalam pencarian, yakni jurnalis Metro TV, Sahril Helmi. Ia adalah korban hilang yang kini belum ditemukan.

Sahril menjadi satu-satunya korban hilang dalam insiden ledakan speedboat RIB 04 milik Basarnas Ternate pada Minggu (2/2) malam di perairan Desa Gita, Kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan.

Direktur Polairud Polda Malut, Kombes Pol Azhari Djuanda, mengatakan pihaknya akan melakukan penyelidikan dugaan penyebab meledaknya speedboat RIB 04 milik Basarnas Ternate yang mengakibatkan tiga orang meninggal dunia, satu hilang dan beberapa orang mengalami luka ringan hingga berat.

“Kami juga akan terus mendalami apa yang menyebabkan terjadinya ledakan dan ada korban jiwa. Tentunya kami akan dalami,” tegasnya kepada awak media, Jumat (7/2).

Ia mengaku, perintah penyelidikan itu telah disampaikan ke Gakkum Dit-Polairud Polda Maluku Utara.

“Kemarin saya sudah perintahkan Kasubit Gakkum untuk melakukan penyelidikan awal untuk mencari keterangan, untuk mendalami,” tegasnya.

Selain Polairud, kata dia, Basarnas juga akan melakukan penyelidikan atas insiden ledaknya speedboat tersebut.

“Nanti ini juga di dalami oleh Basarnas sendiri dan akan melakukan audit internal di mereka, apakah nanti kami bergabung atau tidak. Itu nanti kita lihat ke depan,” tandasnya.

Sebelumnya, speedboat atau kapal cepat dengan nama RIB 04 milik Basarnas Ternate itu mengangkut sekitar 11 orang. Rencana mereka akan mengevakuasi nelayan yang mengalami mati mesin di Perairan Gita, Kota Tidore Kepulauan. Di tengah perjalanan, sekitar pukul 23.00 WIT, speedboat tiba-tiba meledak.

Tiga orang dilaporkan meninggal dunia dalam peristiwa itu. Mereka masing-masing anggota Ditpolairud Polda Malut Bharatu Mardi Hadji, anggota Basarnas Fadli M Malagapi dan M Riski Esa.

Sedangkan satu korban masih dilaporkan hilang. Dia adalah Sahril Helmi Jurnalis Metro TV. Hingga saat ini, Sahril Helmi masih dalam pencarian.

Adapun korban yang selamat berjumlah tujuh orang masing-masing Kasi Ops Basarnas M Syahran Laturua, Ryan Azur Ali (PNS SAR Kota Ternate), Hamja Djirun (PNS SAR Kota Ternate), Darmanto rauf (PNS SAR Kota Ternate), Maretang (PNS SAR Kota Ternate), Bripka Irwan Idris (anggota Dit Polairud Polda Malut), dan Bripda Putra Nusantara Ruslan (anggota Dit Polairud).

Para korban selamat ditemukan kapal cepat KM Cantika Lestari 10 yang bertolak dari pelabuhan Gita menuju Manado. Mereka lantas dievakuasi ke pelabuhan Gita untuk mendapat perawatan medis di Puskesmas Payahe. Sedangkan upaya pencarian terhadap Sahril Helmi masih terus dilakukan. (gon/tan)