JAKARTA, NUANSA – Mahasiswa dan wartawan asal Maluku Utara mendukung penuh usulan penobatan Boki Fatimah sebagai tokoh Pahlawan Nasional. Sebelumnya, Generasi Muda Kesultanan Bacan (Gema Suba) dan wartawan di Kabupaten Halmahera Selatan juga mengusulkan hal yang sama.
Ojie, salah satu mahasiswa S2 Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) asal Bacan Halmahera Selatan mengatakan, usulan tersebut merupakan usulan sakral yang wajib direspons dan diberi dukungan oleh berbagai kalangan di Maluku Utara, khususnya di Halmahera Selatan.
Kesakralan akan dukungan itu menjadi lebih layak bagi Ojie dengan alasan Boki Fatimah adalah putri keturunan Kesultanan Bacan yang perangai. Dedikasi Boki Fatimah, dan atas dukungan materi ayahnya sehingga surat kabar pertama di Indonesia (Medan Prijaji) dapat didirikan oleh bapak pers nasional Tirto Adji Soerjo.
“Dukungan atas Boki Fatimah sebagai pahlawan nasional adalah dukungan sakral. Kita tentu akan bangga jika Boki Fatimah dijadikan pahlawan nasional. Tentu itu wajib didukung oleh semua kalangan di Halsel,” kata Ojie, Kamis (13/2) di rumah makan Kie Raha Ciputat.
Selain itu, Ojie menilai kehadiran beberapa wartawan dari Halsel ke Jakarta merupakan langkah baik dalam mencari relasi dan peluang untuk usulan tersebut.
“Kehadiran teman-teman dari Halsel di Jakarta kami sangat apresiasi. Itu bagian dari keseriusan untuk mendukung usulan tersebut. Perlu ada relasi lebih lanjut untuk usulan itu,” ujar Ojie.
Sementara itu, Mursal Bahtiar, kontributor media nasional ketik.co.id yang juga putra asal Halsel menyampaikan, ia datang ke Jakarta awalnya ingin merayakan Hari Pers Nasional yang diselenggarakan di dua tempat berbeda. Namun dengan alasan tertentu, Mursal mengurungkan niatnya. Ia lebih memilih mendorong Boki Fatimah sebagai Pahlawan Nasional dengan membangun jejaring di ibukota Jakarta.
“Bukan bingung, saya lebih memilih untuk mendukung Boki Fatimah sebagai pahlawan nasional. Meski harus tertatih di Jakarta. Alhamdulillah, saya dan sejumlah rekan sudah membangun diskursus dengan sejumlah aktivis, akademisi dan sejumlah tokoh penting di ibukota Jakarta untuk mendukung proyeksi usulan mulia ini,” kata Ucal, sapaan akrab Mursal Bahtiar.
“Paling tidak setelah ini kembali ke daerah, ada sedikit loyalitas dan dedikasi untuk daerah sendiri,” imbuhnya.
Untuk mendukung upaya ini, Mursal meminta dukungan dari Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan untuk menindaklanjuti usulan yang sudah diserukan sekian lama itu.
“Kami berharap Pemda dan semua tokoh di Maluku Utara ikut mendukung usulan ini,” pungkasnya.
Diketahui, bukit Borero tepatnya di Desa Amasing Kota, Kecamatan Bacan, Halmahera Selatan, menjadi peristirahatan abadi Prinses Van Kasiruta (Boki Fatimah).
Perjalanan Prinses Van Kasiruta yang dikenal sebagai Boki Fatimah bagi masyarakat Maluku Utara sebagai jurnalis tidak banyak diketahui, bahkan hampir tidak ada yang tahu. Pada umumnya, masyarakat hanya tahu bahwa sang putri sebagai istri dari Bapak Pers Nasional Tirto Adhi Soerjo atau TAS. (rul/tan)