Opini  

Menggalang Kekuatan Global untuk Membebaskan Palestina

Oleh: Sibanxy

___________________

PENDERITAAN yang dialami oleh warga Palestina terus berlanjut hingga saat ini, tercatat sudah 18 bulan mereka masih menghadapi pengepungan dan genosida yang dilakukan oleh zionis Israel. Kekejaman zionis tidak hanya melakukan pengeboman, tapi mereka dengan keji membakar hidup-hidup siapapun yang ditemui, baik anak-anak maupun orang dewasa. Tidak hanya itu, rakyat Palestina juga menghadapi krisis pangan parah, akibatnya warga terpaksa memakan daging kura-kura untuk memenuhi kebutuhan protein dasar.

Tragedi terbaru menambah daftar panjang kekejaman yang terjadi. Baru-baru ini, pada 18 April, seorang jurnalis Gaza meninggal beserta 7 anggota keluarga di kediaman akibat serangan brutal yang dilancarkan oleh zionis Israel. Palestinian Journalist’s Protection Center atau PJPC, turut memberikan belasungkawa terhadap kejadian yang menimpa jurnalis Fatima ini, mereka menyebut bahkan kejahatan yang dilakukan oleh zionis Israel sudah melanggar hukum internasional. namun, IDF (Pasukan Pertahan Israel) mengatakan bahwa serangan tersebut adalah upaya melindungi warga sipil dengan menargetkan Hamas. Jika demikian, mengapa harus warga Gaza yang harus menjadi sasaran serangan?

Akibat serangan brutal ini, hampir dua juta warga Palestina, yang mayoritas adalah pengungsi, harus hidup tanpa pendapatan sehingga mereka sepenuhnya bergantung pada bantuan kemanusiaan.

WFP atau program pangan dunia, mengeluarkan penyataan terkait kondisi warga Gaza yang semakin memprihatinkan karena stok pangan yang semakin menipis. Serta memperingatkan dunia internasional terkait kondisi Gaza untuk segera bertindak, namun sampai saat ini belum ada langkah konkret yang diambil. Lantas, langkah apa yang harus diambil oleh para penguasa negeri-negeri muslim?.

Sayangnya, para penguasa negeri muslim, hanya sibuk menawarkan berbagai solusi untuk mengusir para zionis dari tanah Palestina, termasuk solusi dua negara (Two State Nation). Namun, mereka belum mengambil tindakan nyata dengan cara mengirim tentara untuk membantu warga palestina secara langsung. Nyatanya, di sekitar Palestina ada negeri-negeri muslim, namun mereka memilih tutup mata dan telinga mengenai jeritan penderitaan yang dialami oleh warga Palestina. Bahkan, baru-baru ini Pemerintah Arab mengirim sejumlah kain kafan bukan bantuan lain, berupa paket makanan, kebutuhan pokok, dan bantuan medis, seperti yang dilakukan oleh beberapa pihak lainnya. Banyak tanggapan dari beberapa pihak, namun belum ada penyataan resmi alasan kenapa Pemerintah Arab memberikan bantuan berupa kain kafan.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mendukung Palestina, baik melalui aksi kemanusiaan (bantuan makanan, medis, demonstrasi, penggalangan dana) maupun dukungan politik di forum internasional. Solidaritas ini meluas dari negara-negara Muslim hingga negara Barat, serta melibatkan parlemen dunia dan Mahkamah Internasional (ICJ) yang bahkan telah mengeluarkan perintah agar zionis tidak melakukan genosida di Gaza. Meskipun demikian, di forum-forum politik, isu Palestina seringkali hanya menjadi perbincangan tanpa tindakan nyata, dengan deklarasi yang cenderung mengulang pernyataan klise.

Konflik di Gaza bukan hanya perkara konflik antara dua belah pihak negara. Nyatanya, permasalahan ini merupakan penjajahan yang disengaja. Tanah Palestina adalah tanah bersejarah kaum muslim yang dibebaskan oleh Khalifah Umar bin Khathab ra. Bahkan, Uskup Agung Safruniyus menyerahkan langsung kunci kepada Khalifah Umar melalui perjanjian Umariyah. Isi perjanjian, menetapkan bahwa seluruh tanah Palestina sebagai tanah Kharajiyah.

Tanah Palestina merupakan tanah milik umat Muslim selamanya hingga Hari Kiamat. Manfaat tanah tersebut adalah milik penduduknya, yang berkewajiban membayar kharaj (pajak tanah) ke baitulmal (kas negara Islam). Dana ini kemudian digunakan untuk kepentingan seluruh umat Muslim.

Dengan demikian, tindakan zionis Yahudi yang merebut paksa tanah Palestina dan membunuh penduduknya secara brutal merupakan bentuk penjajahan, bahkan lebih dari itu, yaitu genosida. Mereka membunuh anak-anak dan bayi yang tidak berdosa. Jelas sekali bahwa akar masalah Palestina adalah penjajahan dan genosida yang dilakukan oleh zionis Yahudi.

Mirisnya, aksi genosida yang dilakukan oleh zionis didukung oleh Amerika dan kafir barat lainnya. Warga Palestina harus berjuang sendiri di tengah-tengah negeri muslim yang mempunyai penyakit wahn, yakni hubbuddunya wa karahiyatul maut (cinta dunia dan takut mati). Rasulullah ﷺ telah menjelaskan penyakit ini.

Dari Tsauban, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Hampir saja para umat (yang kafir dan sesat, pen.) mengerumuni kalian dari berbagai penjuru, sebagaimana mereka berkumpul menghadapi makanan dalam piring.” Kemudian seseorang bertanya, “Katakanlah wahai Rasulullah, apakah kami pada saat itu sedikit?” Rasulullah ﷺ berkata, “Bahkan kalian pada saat itu banyak. Akan tetapi kalian bagai sampah yang dibawa oleh air hujan. Allah akan menghilangkan rasa takut pada hati musuh kalian dan akan menimpakan dalam hati kalian wahn.” Kemudian seseorang bertanya, “Apa itu wahn?” Rasulullah ﷺ berkata, “Cinta dunia dan takut mati.” (HR Abu Daud no. 4297 dan Ahmad 5: 278).

Rasa takut akan kehilangan kekuasaan dan jabatan oleh para penguasa negeri muslim. Sehingga, membuat mereka tidak berani mengirimkan pasukan untuk membebaskan Palestina. Namun, mereka malah melakukan kolaborasi dengan zionis untuk membunuh saudara-saudara mereka di Gaza. Gaza tidak butuh solusi dua negara. Karena hal tersebut hanya akal bulus Amerika dan kaum kafir lainnya untuk menduduki tanah Palestina. Warga Gaza memang membutuhkan bantuan kemanusiaan, bantuan pangan, dan obat-obatan. Namun, tentu saja tidak cukup. Namun, warga Gaza butuh adalah tentara dan pasukan lengkap dan seluruh persenjataannya. Menerjunkan seluruh tentara yang dimiliki oleh para negeri muslim, untuk melakukan jihad fi sabilillah melawan zionis Israel.

Seruan jihad untuk melakukan jihad adalah kewajiban bagi kaum muslim. Seruan untuk berjihad terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadist. Di antaranya dalam firman Allah SWT. “Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun dengan rasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” Q.S At-Taubah ayat 41.

Rasulullah SAW bersabda, “Wajib atas kalian berjihad di jalan Allah Tabaaraka wa Taala karena sesungguhnya jihad di jalan Allah itu merupakan salah satu pintu dari pintu-pintu Surga, Allah akan menghilangkan dengannya kesedihan dan kesusahan.” (HR Al-Hakim dan Ahmad). Wallahu ‘alam bishawab. (*)

Exit mobile version