Daerah  

Tangis Haru Warnai Kepulangan Jemaah Haji Morotai, Istri Almarhum Pingsan

Suasana haru mewarnai kepulangan jemaah haji Morotai. (Zunajar/NMG)

DARUBA, NUANSA – Kepulangan jemaah haji asal Kabupaten Pulau Morotai dari Tanah Suci disambut isak tangis keluarga. Mereka bersyukur keluarganya bisa kembali dengan selamat usai melaksanakan ibadah haji. 51 jemaah haji Morotai ini tiba di Pelabuhan Hi Imam Lastori Daruba, Rabu (25/6).

Pihak keluarga dan para jemaah yang saling melambaikan tangan pun tak mampu menahan air mata. Meski telah lama menanti, pihak keluarga tak bisa langsung berjumpa dengan para jemaah lantaran mereka langsung diarahkan menuju gedung Morotai Islamic Centre.

Tangis haru ini pun memuncak saat Pemkab Morotai hendak menyerahkan sahara milik Suaib Hi Kamel, salah satu jemaah haji yang meninggal dunia di tanah suci Makkah ke pihak keluarga. Rumbia Polulu, salah satu jemaah haji yang juga istri almarhum ini pun jatuh pingsan. Tangis haru di seisi ruangan pun tak bisa dibendung saat Riswan, anak Suaib, menerima sahara yang diserahkan oleh Wakil Bupati Rio Christian Pawane.

Di kesempatan itu, Kabag Kesra Setda Morotai, Haibah Usman, ketika dikonfirmasi mengaku para jemaah sudah diserahkan ke pihak keluarga masing-masing. Hanya saja, beberapa barang masih berada di kapal yang nanti akan diamankan oleh pihak panitia.

Selain itu, Haibah mengaku sejumlah jemaah juga mengalami kelelahan sehingga mereka juga tidak terlalu fokus dengan acara penerimaan.

“Mereka capek, sehingga tidak fokus dengan acara penerimaan karena juga tidak didukung dengan pihak keluarga supaya masuk di gedung juga harus dibatasi agar jangan dulu jabat tangan,” ujarnya.

“Kemudian yang istrinya almarhum tadi memang sudah drop sejak di kapal, nanti pas penyerahan almarhum punya sahara itu yang dia langsung jatuh (pingsan),” sambungnya.

Namun begitu, Haibah menuturkan rasa lelah dan kerinduan itu hanya bisa diobati dengan bertemu langsung dengan keluarganya masing-masing.

“Alhamdulillah jemaah sudah kembali walaupun beberapa masih itu (capek), tapi mungkin saat mereka ketemu dengan keluarga, di situlah kekuatan mereka kembali,” pungkasnya. (ula/tan)

Exit mobile version