BOBONG, NUANSA – Kantor Pencarian dan Pertolongan Ternate resmi menutup operasi pencarian terhadap satu nelayan asal Desa Nunca, Kabupaten Pulau Taliabu, atas nama Coh (32 tahun) yang belum kembali saat pergi melaut pada Selasa, 24 Juni 2025. Operasi dihentikan setelah tujuh hari pencarian namun hasilnya nihil.
Dalam keterangan persnya, Kepala Kantor SAR Ternate, Iwan Ramdani, menjelaskan pencarian terhadap korban telah dilakukan secara optimal dan sesuai standar operasional prosedur (SOP) selama tujuh hari dengan melibatkan unsur terkait baik dari Basarnas, dalam hal ini Kantor SAR Ternate, Kantor SAR Palu, TNI/Polri, BPBD Taliabu, BPBD Banggai dan masyarakat maupun keluarga, namun hingga hari ketujuh belum menemukan korban, sehingga operasi SAR ditutup dan korban dinyatakan hilang.
“Di hari ketujuh, Tim SAR Gabungan bersama masyarakat sudah melakukan pencarian dari pagi hingga sore pukul 18.00 WIT, dengan luas area pencarian hingga kurang lebih 900 Nm persegi namun hasilnya masih nihil,” ucap Iwan, Selasa (1/7).
Informasi pun sudah disebarkan ke masyarakat serta nelayan dan dimapelkan kepada kapal-kapal yang melintas di area kejadian agar melapor ke Basarnas apabila melihat maupun menemukan korban. Tim SAR Gabungan juga telah melakukan koordinasi dengan pihak keluarga korban dan keluarga telah mengikhlaskan dengan segala kendala dan kondisi yang dihadapi Tim SAR Gabungan selama proses pencarian.
“Selanjutnya, operasi SAR dinyatakan selesai serta seluruh unsur yang terlibat dikembalikan ke satuannya masing-masing dengan ucapan terima kasih. Selama proses pencarian, tim mengalami kendala akibat cuaca yang tidak memungkinkan serta berubah-ubah,” tandas Iwan.
Sebagaimana diketahui, pada 24 Juni 2025 pukul 19.00 WIT, dua orang nelayan Desa Nunca berangkat memancing menggunakan longboat masing-masing. Kemudian, pada 25 Juni 2025 pukul 22.00 WIT, kedua nelayan mengikat perahu di jangkar sekitar rep buyang. Salah satu nelayan (rekan korban) tiba-tiba mendengar suara dentuman keras. Saat dicek, korban sudah tidak berada di atas perahunya.
Selanjutnya, rekan korban kembali ke Desa Nunca untuk menginformasikan kepada masyarakat setempat dan meminta bantuan. Keluarga korban melaporkan kejadian tersebut kepada Basarnas Ternate dan meminta perbantuan SAR.
Unsur yang terlibat dalam pencarian di antaranya Kantor SAR Ternate, Unit Siaga SAR Sanana, Kantor SAR Palu (USS Banggai Laut), Pemda Banggai Kepulauan, BPBD Banggai Laut, BPBD Pulau Taliabu, masyarakat setempat dan keluarga korban. (tan)