google.com, pub-1253583969328381, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Gubernur Sherly Terima Kunjungan Universitas Brawijaya, Dorong Kolaborasi Pengembangan Daerah

Pertemuan Pemprov Malut dan Universitas Brawijaya. (Istimewa)

TERNATE, NUANSA – Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos, menerima kunjungan jajaran birokrat kampus Universitas Brawijaya (UB) Malang dalam pertemuan strategis yang dipimpin oleh Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Sumber Daya UB, Prof Muchammad Ali Safaat, Kamis (21/8).

Pertemuan ini membuka peluang kolaborasi yang mencakup pendidikan dan pelatihan, penelitian bersama, program pengabdian kepada masyarakat, serta bentuk kerja sama lain yang relevan dengan kebutuhan pembangunan daerah.

google.com, pub-1253583969328381, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Dalam sambutannya, Gubernur Sherly menyampaikan komitmen kuat Pemerintah Provinsi Maluku Utara untuk mendorong pengembangan sumber daya manusia, khususnya bagi dosen dan masyarakat yang memiliki semangat tulus membangun daerah. Pemprov Malut membuka peluang pendidikan doktoral melalui berbagai skema pembiayaan, termasuk beasiswa luar daerah.

Sementara itu, untuk program beasiswa sarjana, Pemprov memprioritaskan perguruan tinggi di wilayah Maluku Utara yang telah memiliki MoU dan akreditasi minimal “Baik Sekali” (B).

“Untuk beasiswa S1, kami prioritaskan 1.000 mahasiswa belajar di Maluku Utara. Yang lebih mendesak saat ini adalah beasiswa S3 bagi dosen atau masyarakat yang memiliki integritas tinggi. Saat ini baru sekitar 18 persen dosen di Maluku Utara yang bergelar doktor. Kami siap dukung studi doktoral di UB atau kampus lain sesuai pilihan masing-masing,” jelas Sherly.

Alokasi 1.000 paket beasiswa sarjana ini dirancang dengan mempertimbangkan kemampuan fiskal daerah. Dengan total APBD sebesar Rp3,4 triliun, Maluku Utara merupakan salah satu provinsi dengan anggaran terkecil di Indonesia dengan beban utang mencapai Rp1 triliun atau 30 persen dari total APBD, meski akan berkurang namun masih menyisakan sekitar Rp700 miliar pada akhir 2025.

Komitmen membangun SDM Maluku Utara di tengah keterbatasan fiskal ini mendapat perhatian serius dari jajaran Universitas Brawijaya, khususnya Wakil Direktur Pascasarjana UB, Dr Anton Efani.

Pihaknya menyatakan kesiapan membuka akses pendidikan pascasarjana bagi putra-putri Maluku Utara melalui kolaborasi bersama kementerian/lembaga, termasuk beasiswa dari Bappenas.

“Saya pernah bertemu anak muda dari Halmahera yang ingin kuliah. Kami bantu buka akses ke beasiswa Bappenas, dan kini yang bersangkutan sudah kuliah. Kami siap bantu lagi, termasuk skema cost sharing, jika ada anak-anak Maluku Utara lain yang punya keinginan kuat melanjutkan studi pascasarjana,” ujar Anton.

Universitas Brawijaya juga menawarkan ruang kolaborasi di bidang pertanian, sejalan dengan fokus Pemprov Malut untuk meningkatkan kompetensi petani muda dan mendorong regenerasi tenaga kerja pertanian yang adaptif.

Gubernur Sherly juga berharap kolaborasi dengan UB dapat diperluas hingga ke kabupaten/kota di Maluku Utara yang memiliki kemampuan fiskal cukup baik.

“Kami punya sejumlah daerah dengan APBD besar seperti Halmahera Tengah, Halmahera Selatan, dan Halmahera Timur. Mari kita maksimalkan kolaborasi ini untuk membangun 1,3 juta penduduk Maluku Utara secara bersama-sama,” tandas Sherly.

Kolaborasi ini menjadi awal dari jembatan panjang antara dunia akademik dan pemerintah daerah untuk bersama-sama membangun Maluku Utara yang lebih cerdas, mandiri, dan berdaya saing. (tan)

google.com, pub-1253583969328381, DIRECT, f08c47fec0942fa0
Exit mobile version