google.com, pub-1253583969328381, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Namanya Dicatut untuk Penipuan Giveaway, Gubernur Malut Minta Warga Waspada 

Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos. (Istimewa)

SOFIFI, NUANSA – Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos, menegaskan bahwa beredar luasnya pesan maupun video di WhatsApp dan media sosial yang mengatasnamakan dirinya dengan iming-iming giveaway uang tunai adalah penipuan.

Pernyataan ini disampaikan langsung Sherly Laos melalui unggahan video berdurasi 1 menit 39 detik di akun Instagram pribadinya, @s_tjo, Dalam video tersebut, ia menyampaikan adanya modus oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang menawarkan hadiah uang tunai puluhan juta rupiah dengan syarat menyerahkan data pribadi, nomor rekening, hingga mentransfer sejumlah uang terlebih dahulu.

google.com, pub-1253583969328381, DIRECT, f08c47fec0942fa0

“Belakangan ini beredar pesan maupun video melalui WhatsApp maupun media sosial yang mengatasnamakan saya, Sherly Tjoanda Laos atau Sherly Laos, dengan iming-iming giveaway uang tunai puluhan juta rupiah. Modus tersebut biasanya disertai permintaan data pribadi, nomor rekening, KTP, bahkan meminta transfer sejumlah uang dengan janji akan mendapatkan jumlah yang lebih besar. Saya tegaskan bahwa hal tersebut adalah penipuan,” tegas Sherly.

Dalam klarifikasinya, Sherly menekankan tiga poin penting bagi masyarakat:

1. Ia tidak pernah memberikan kuasa kepada siapapun untuk mengadakan giveaway, undian berhadiah uang, atau meminta data pribadi masyarakat.

2. Masyarakat diminta waspada terhadap pihak yang mengatasnamakan dirinya dengan janji hadiah, permintaan transfer uang, data pribadi, maupun tawaran proyek dan jabatan.

3. Semua informasi resmi hanya akan disampaikan melalui kanal resmi Pemerintah Provinsi Maluku Utara atau akun pribadinya.

Lebih lanjut, Sherly mengimbau masyarakat agar tidak sembarangan membagikan data pribadi atau menyerahkan uang kepada pihak yang tidak jelas.

“Mari kita saling mengingatkan, menjaga diri, dan melindungi keluarga dari berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan pejabat atau tokoh masyarakat,” pungkasnya. (tan)

google.com, pub-1253583969328381, DIRECT, f08c47fec0942fa0
Exit mobile version