google.com, pub-1253583969328381, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Daerah  

Pemkot Ternate Rapat Bersama Pedagang Pusat Kuliner, Bahas Kerja Bakti hingga Retribusi 

TERNATE, NUANSA – Pemerintah Kota Ternate menggelar rapat rutin bersama pedagang di kawasan kuliner rempah dan pedagang gorengan yang berlokasi di belakang Jatiland Mall, Kamis (16/10). Rapat yang dipimpin Sekretaris Daerah Kota Ternate, Rizal Marsaoly, ini turut dihadiri Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) M Saiful Arsyad, dan Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Musli Mohamad.

Rapat ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan lewat Dinas Perindag untuk mengevaluasi dan memantau kondisi lapangan para pedagang, tidak hanya di belakang Jatiland Mall, tetapi juga di area lain seperti Pandara Kananga, Kota Baru, maupun Toboko–Mangga Dua. Hal ini dimaksudkan agar setiap permasalahan di lapangan dapat segera diketahui dan diantisipasi Disperindag.

google.com, pub-1253583969328381, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Rizal mengatakan, pada Jumat 17 Oktober, akan dilakukan kerja bakti bersama antara Pemkot (Disperindag, DLH, Damkar) dan pedagang. Di belakang Jatiland Mall, kerja bakti akan dilaksanakan dua kali setiap bulan pada hari Jumat. Fokusnya adalah membersihkan area industri kuliner yang kerap tersisa minyak atau residu lengket agar estetika ruang kota tidak terganggu.

“Kita minta para pedagang menjaga kawasan pusat kuliner layaknya rumah sendiri mulai dari menjaga kebersihan hingga bersikap ramah kepada pengunjung,” ujar Rizal.

Para pedagang juga mengusulkan agar petugas keamanan seperti Satpol PP ditempatkan secara rutin di kawasan pusat kuliner, karena sudah beberapa kali terjadi pembongkaran lapak dan kehilangan barang. Rizal menegaskan bahwa Pemkot akan berkoordinasi dengan Satpol PP agar petugas berjaga di lokasi tersebut.

“Untuk itu, kita akan berkoordinasi dengan Satpol PP untuk menempatkan mereka dalam berjaga-jaga. Kemudian, ada para penjual lain yang berjualan di situ juga yang memang mengganggu para pengunjung di situ. Karena ada laporan dari saksi-saksi itu ada kejadian adu mulut dengan pengunjung. Maka kita juga meminta kepada Satpol, Dinas Sosial dan Badan Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) agar tidak ada lagi penjual lain yang berjualan hingga malam hari,” tegasnya.

Untuk memanfaatkan lahan kosong di kawasan tersebut, Pemkot berencana menata ulang area dengan memasang kursi dan meja bundar untuk kenyamanan pengunjung. Penerangan juga akan ditingkatkan dengan instalasi lampu baru agar suasana lebih menarik dan aman.

Terkait parkir, Rizal meminta Disperindag bekerja sama dengan Dinas Perhubungan untuk mengatur lokasi parkir kendaraan agar tertata dan tidak mengganggu akses di kawasan kuliner.

Rizal juga menekankan bahwa Pemkot akan segera merespons seluruh aspirasi pedagang. Namun, setelah fasilitas diperbaiki berdasarkan usulan, pedagang pun diharapkan agar memenuhi kewajiban membayar retribusi tepat waktu. Rizal menyatakan bahwa hak dan kewajiban harus berjalan seimbang, untuk mendukung pelayanan terbaik bagi pengunjung.

“Kami ingin hak dan kewajiban ini berjalan searah, Pemkot memperbaiki fasilitas, para pedagang pun jangan lupa membayar retribusi sesuai ketentuan,” tandasnya. (udi/tan)

google.com, pub-1253583969328381, DIRECT, f08c47fec0942fa0
Exit mobile version