google.com, pub-1253583969328381, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Daerah  

Pemkot Gelar FGD Perkuat City Branding Ternate Kota Rempah

TERNATE, NUANSA – Pemerintah Kota Ternate melalui Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) menggelar Focus Group Discussion (FGD), Senin (20/10) bertempat di Auditorium Lantai II Kantor Bappelitbangda Kota Ternate.

FGD dalam rangka memperkuat city branding ‘Ternate Kota Rempah’ ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Kota Ternate, Rizal Marsaoly. Kegiatan ini turut dihadiri oleh para camat, Kasubag Perencanaan dari berbagai OPD, akademisi, komunitas, pemerhati budaya, serta unsur masyarakat lainnya.

google.com, pub-1253583969328381, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Rizal menegaskan, Pemkot Ternate terus mendorong penguatan city branding ‘Ternate Kota Rempah’ agar tidak sekadar menjadi slogan, tetapi mampu memberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi masyarakat.

“FGD ini menjadi langkah awal penyusunan roadmap atau peta jalan pengembangan city branding selama lima tahun ke depan. Melalui forum ini, kita ingin menyamakan persepsi lintas sektor sehingga setiap perangkat daerah memiliki arah dan pijakan yang sama,” ujar Rizal.

Lebih lanjut, Rizal menjelaskan bahwa hasil FGD akan menjadi dasar penyusunan kebijakan yang terukur dalam memperkuat positioning Ternate sebagai kota bersejarah dan pusat rempah dunia.

“Selama ini, implementasi city branding belum berjalan optimal karena belum ada panduan yang terpadu. Melalui roadmap ini, kita ingin semua OPD bergerak seirama dengan visi besar ‘Ternate Kota Rempah’,” tambahnya.

Beberapa ide strategis juga muncul dalam diskusi tersebut. Misalnya, menghadirkan pengalaman khas rempah sejak wisatawan tiba di Ternate. Mulai dari aroma rempah di area bandara, penataan lanskap dengan tanaman rempah, hingga penyediaan kuliner dan minuman berbasis rempah oleh pelaku UMKM.

“Kalau seluruh ekosistem rempah ini berjalan baik, maka akan tercipta simpul-simpul ekonomi baru. UMKM akan tumbuh karena produk rempah menjadi daya tarik utama kota,” ujar Rizal.

Selain itu, Pemkot Ternate juga tengah menyiapkan Peraturan Wali Kota (Perwali) sebagai payung hukum untuk memperkuat penerapan city branding. Aturan tersebut akan mengatur keterlibatan berbagai sektor, termasuk hotel, bandara, rumah makan, restoran, dan ruang publik, agar semuanya berkontribusi dalam membangun citra kota.

City branding harus hidup dalam keseharian masyarakat dan menjadi identitas yang dirasakan oleh setiap pengunjung. Dengan sinergi semua pihak, Ternate akan semakin dikenal sebagai Kota Rempah yang bernilai budaya dan ekonomi tinggi,” tandas Rizal.

Kegiatan FGD ini juga menjadi wadah kolaborasi antara pemerintah, akademisi, pelaku ekonomi kreatif, dan masyarakat dalam memperkuat semangat bersama mewujudkan Ternate Kota Rempah. (udi/tan)

google.com, pub-1253583969328381, DIRECT, f08c47fec0942fa0
Exit mobile version