DARUBA, NUANSA – Proyek pembangunan Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) di Kabupaten Pulau Morotai, terancam mangkrak. Pasalnya, pelaksanaan proyek yang terhitung sisa dua bulan ke depan ini baru berjalan sekitar 30 persen.
Berdasarkan kontrak kerja, proyek tersebut mestinya rampung pada Desember 2025. Proyek ini dipagu senilai Rp15,3 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Proyek tersebut dikerjakan oleh PT Wahana Dimensi Indonesia, bernomor kontak 440.17/DAK/SP/-PML.LABKES/DK-PM Vll/2025, dengan waktu pelaksanaan selama 150 hari kalender. Meski proyek ini telah mulai dikerjakan sejak Juli 2025 lalu, namun progres pengerjaannya masih jauh dari target.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek, Ode Ari Junaedi Wali saat dikonfirmasi mengatakan, progres pembangunan Labkesmas ini baru mencapai 30 persen. Namun begitu, proyek tersebut ditargetkan rampung pada Desember 2025 mendatang.
“Tapi tergantung juga karena kekhawatiran paling besar itu tergantung pada cuaca, karena kalau cor beton saat curah hujan yang besar itu tetap terhenti,” ujar Ari kepada Nuansa Media Grup (NMG), Selasa (28/10).
Menurutnya, jika progres pekerjaan tersebut tidak rampung sebagaimana kontrak kerja yang telah ditetapkan, maka pihaknya akan melakukan adendum dengan waktu pekerjaan selama 50 hari kalender.
“Yang jelas di-adendum, sesuai dengan perpres itukan 50 hari kalender,” katanya.
Lebih lanjut, kata dia, jika adendum sudah dilakukan dan pekerjaan tidak juga diselesaikan, maka pihak ketiga wajib memberikan jaminan.
“Pekerjaan ini kan dia ada jaminan pelaksanaan, ada juga jaminan uang muka. Jadi ketika uang muka itu tidak selesai, maka jaminan itu yang akan dicairkan untuk melakukan pengembalian ke kas daerah,” pungkasnya, sembari menambahkan, proyek tersebut juga telah dilakukan pencairan dana sebesar 20 persen. (ula/tan)
