TERNATE, NUANSA – Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos, kembali membuat terobosan yang tak lazim di panggung pemerintahan daerah. Kali ini, ia menggabungkan dua agenda besar sekaligus—pasar murah dan cek kesehatan gratis—menjadi satu strategi terpadu yang tidak hanya menyentuh kebutuhan dasar warga, tetapi juga mendorong kesadaran kesehatan masyarakat Pulau Hiri.
Dalam kunjungannya ke Pasar Murah di Kecamatan Pulau Hiri, Minggu (23/11), Sherly menjadikan pasar murah bukan sekadar agenda distribusi komoditas murah. Ia mengubahnya menjadi insentif sosial: warga yang melakukan cek kesehatan gratis mendapat prioritas dalam mengakses kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau.
Kebijakan ini muncul di tengah tingginya capaian Provinsi Maluku Utara yang kini masuk 6 besar nasional untuk cakupan Cek Kesehatan Gratis. Namun bagi Sherly, capaian statistik bukan akhir, melainkan awal. Ia ingin memastikan bahwa peta kesehatan masyarakat benar-benar dipotret secara utuh hingga ke pulau-pulau kecil seperti Hiri.
Pasar murah, yang selama ini menjadi instrumen penting dalam pengendalian inflasi daerah, kini berevolusi menjadi alat mobilisasi kesehatan masyarakat. Sebuah formula inovatif yang jarang ditempuh daerah lain: menautkan stabilitas harga dengan kesadaran hidup sehat.
Di tengah kerumunan warga yang antre kebutuhan pokok, Sherly mengambil waktu menjelaskan secara langsung pentingnya deteksi dini kesehatan. Ia tidak sekadar memberi instruksi, ia mengedukasi.
“Jika Hiri mencapai 100 persen cakupan cek kesehatan, kita akan kembali gelar pasar murah di sini,” ujar Sherly disambut tepuk tangan meriah.
Janji itu bukan sekadar gimmick. Ia adalah bentuk komitmen untuk mengembalikan manfaat langsung kepada masyarakat, sekaligus memastikan bahwa setiap kebijakan pemerintah punya impact nyata: harga stabil, tubuh sehat, ekonomi bergerak.
Terobosan Sherly ini menunjukkan bahwa pemerintahan modern tidak lagi berjalan dalam sekat-sekat sektor. Ia memperlihatkan bagaimana program kesehatan dan pengendalian inflasi bisa dirangkai menjadi satu strategi inovatif yang menyentuh kebutuhan paling dasar: sehat dan terjangkau. (tan)
