TERNATE, NUANSA – Pemerintah Provinsi Maluku Utara berkomitmen memperkuat konektivitas wilayah antara Kota Tidore Kepulauan dan Halmahera Selatan. Lihat saja, salah satu langkah strategisnya adalah Pemprov mengalokasikan anggaran pada tahun 2026 untuk pembangunan ruas jalan Saketa-Dehepoodo, yang selama ini menjadi jalur utama penghubung daratan Oba, Tidore Kepulauan, dan wilayah Gane, Halmahera Selatan.
Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos, menegaskan proyek lanjutan ruas jalan dan jembatan Saketa- Dehepodo bakal dibangun tahun 2026. Pernyataan ini disampaikan Sherly dalam forum kepala daerah Se-Maluku Utara yang diselenggarakan di Bela Hotel Ternate, Rabu (17/12).
Gubernur menegaskan bahwa tahun depan porsi anggaran untuk Tidore Kepulauan dialihkan untuk pembangunan jalan Saketa-Dehepodo. Meskipun begitu, Sherly belum menyebut berapa total anggaran yang disiapkan, tetapi ia memberi sinyal pemerintah provinsi bakal berupaya menyediakannya.
Besar kemungkinan, Sherly sudah pasti memerintahkan Dinas PUPR untuk mengalihkan sebagian anggaran dengan skema pemangkasan sejumlah kegiatan untuk salah satu ruas jalan provinsi tersebut.
“Payahe-Dehepodo masuk Tikep jadi hapus yang kecil. Tidore punya anggaran fokus ke Payahe-Dehepodo,” ujar Sherly.
Begitu juga sebaliknya DBH, kata Sherly, untuk Tikep mendapatkan Rp18 miliar dan untuk sementara di penghujung 2025 ini pemerintah provinsi akan menyalurkan Rp10 miliar terlebih dahulu.
“Kemudian untuk DBH Tidore kami sampaikan ke pak wali karena pak wakil WhatsApp ke saya dari awal ketika kita pertemuan di awal tahun saya info secara proporsional, karena yang sudah pasti informasi masuk Rp150 miliar. Jadi saya komitmen setiap kabupaten/kota Rp18 miliar. Rp10 miliar di Desember ini, itu jatahnya 2026 tapi ditransfer sekarang,” pungkasnya. (ano/tan)
