google.com, pub-1253583969328381, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Daerah  

Pemkot Ternate Dorong Inovasi Kuliner Lokal Lewat Gastronomy Festival 2025

Ternate Gastronomy Festival 2025. (Istimewa)

TERNATE, NUANSA – Dalam rangka memperingati Hari Jadi Ternate ke-775, Pemerintah Kota Ternate menggelar Ternate Gastronomy Festival 2025 di Benteng Oranje, Selasa (23/12). Festival ini menjadi upaya memperkuat city branding Ternate sebagai Kota Rempah.

Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman, menyampaikan Ternate Gastronomy Festival 2025 bukan sekadar sebuah festival kuliner. Festival ini adalah ruang perayaan dan ruang edukasi gastronomi yang menempatkan makanan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari identitas budaya, sejarah, dan masa depan Kota Ternate sebagai Kota Rempah.

google.com, pub-1253583969328381, DIRECT, f08c47fec0942fa0

“Melalui festival ini, kita ingin mengingatkan kembali bahwa rempah-rempah Ternate, baik pala, cengkih, dan berbagai kekayaan hayati lainnya bukan hanya komoditas ekonomi, tetapi juga telah membentuk cara hidup, pengetahuan, citarasa, dan peradaban masyarakat Ternate sejak berabad-abad yang lalu,” ucap Tauhid.

Festival ini dengan indah menggabungkan kuliner, seni, pengetahuan, film, dan perjalanan rempah, untuk menghidupkan kembali ingatan kolektif masyarakat sekaligus mendorong lahirnya inovasi dan keberlanjutan dalam ekosistem kuliner lokal.

Masyarakat tidak hanya diajak untuk mencicipi makanan, tetapi juga memahami cerita di balik setiap hidangan mulai dari kebun rempah, dapur tradisional, pasar rakyat, hingga gagasan besar tentang masa depan gastronomi Ternate.

“Momentum festival ini menjadi semakin istimewa karena bertepatan dengan hari ibu. Ini adalah saat yang tepat bagi kita semua untuk memberikan penghormatan setinggi-tingginya kepada para ibu, khususnya ibu-ibu Ternate,” ujar Tauhid.

Lebih lanjut, ia mengatakan, rempah tidak hanya memiliki nilai ekonomi, tetapi juga melekat pada identitas sejarah dan budaya Ternate sebagai pusat perdagangan rempah dunia.

Di tangan para ibu, rempah-rempah tidak hanya diolah menjadi masakan, tetapi juga menjadi pengetahuan, nilai, dan cinta yang diwariskan dari generasi ke generasi. Para ibu adalah penjaga dapur, penjaga rasa, dan penjaga ingatan budaya.

“Dari merekalah kita belajar tentang bumbu, takaran, cara memasak, hingga filosofi di balik setiap hidangan tradisional Ternate. Oleh karena itu, Ternate Gastronomy Festival 2025 juga merupakan bentuk penghormatan terhadap peran perempuan dan ibu-ibu dalam mengelola rempah, menghidupkan kuliner lokal, serta memperkuat ekonomi keluarga dan komunitas,” jelas Tauhid.

Pemerintah Kota Ternate berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan gastronomi sebagai bagian dari pembangunan budaya, pariwisata, dan ekonomi kreatif.

“Festival ini kami harapkan menjadi ruang kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, pelaku usaha, komunitas seni dan budaya, serta generasi muda, agar warisan rempah Ternate tidak hanya dikenang, tetapi juga terus hidup dan berkembang,” tambah Tauhid.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Ternate, Rizal Marsaoly, menyebut kegiatan ini lahir dari proses kurasi sejumlah inisiatif komunitas sejak 2024.

“Sepanjang 2025 terdapat tiga agenda utama di tiga kecamatan. Di Ternate Selatan digelar pesta di selatan dengan produk unggulan papeda instan, di Ternate Tengah berlangsung pesta gastronomi berbasis kuliner rempah, serta Ternate Utara dilaksanakan glowing padaka yang mengangkat pemanfaatan rempah untuk kecantikan dan kesehatan,” terang Rizal.

Semua ini, lanjut dia, diarahkan untuk membangun ekosistem Kota Rempah yang berkelanjutan. Pemkot berharap sinergi antara komunitas, UMKM, dan pemerintah dapat menjaga keberlanjutan program serta memberi dampak ekonomi langsung bagi masyarakat.

“Pemkot Ternate juga memberi anggaran para komunitas masing-masing Rp20 juta hingga Rp80 juta dalam pengembangan inovasi dan kreatif komunitas di Kota Ternate,” tandas Rizal. (udi/tan)

google.com, pub-1253583969328381, DIRECT, f08c47fec0942fa0
Exit mobile version