LABUHA, NUANSA – Pertikaian antara pemuda Desa Babang dan Desa Sayoang, Kabupaten Halmahera Selatan, berkahir damai. Dua kelompok pemuda ini sebelumnya terlibat baku hantam pada Senin (9/9) malam sekira pukul 11.45 WIT.
Perkelahian yang awalnya memicu kepanikan ini cepat ditangani Kapolres AKBP Hendra Gunawan dengan mengerahkan personel dari Polsek Bacan Timur untuk mengendalikan situasi.
Dalam penanganannya, polisi berhasil mengamankan satu senjata tajam serta menangkap beberapa pemuda yang diduga sebagai provokator dalam insiden tersebut. Langkah cepat kepolisian ini mencegah terjadinya kerusuhan yang lebih besar di antara kedua kelompok tersebut.
Sebagai buntut dari pertikaian, Kapolres Halsel langsung mengarahkan mediasi yang digelar di Polsek Bacan Timur.
“Masalah ini akan kita tangani secepatnya. Mediasinya di Polsek Bacan Timur,” ujar Hendra saat memberikan arahan kepada kedua kepala desa yang hadir di tempat kejadian.
Mediasi yang dipimpin Kapolsek Bacan Timur, Yakub Biyagi Panjaitan, turut menghadirkan Camat Bacan Timur Niar Barakati, serta Kepala Desa Babang Sabtu Kahar, dan Kepala Desa Sayoang Herson Matoro.
Dalam mediasi tersebut, Yakub Biyagi memberikan nasihat terkait pentingnya menjaga nilai leluhur dan persaudaraan antara kedua desa. Ia juga menekankan perlunya ketertiban di lingkungan kedua desa yang kerap terlibat konflik antar pemuda.
“Desa Babang dan Sayoang adalah keluarga. Saya tidak ingin lagi kejadian ini terjadi. Saya akan dengan tegas menindak pelaku yang mengulangi perbuatan serupa,” tegas Kapolsek.
Dalam kesempatan tersebut, Kades Sayoang, Herson Matoro, menyatakan komitmennya untuk memberantas peredaran minuman keras (miras) yang sering menjadi pemicu perkelahian di desanya.
“Hal pertama yang akan kami berantas adalah miras. Saya meminta dukungan dari Kades Babang dan pihak lain untuk mengatasi hal ini,” kata Herson.
Sementara itu, Kades Babang, Sabtu Kahar, menyatakan bahwa pihaknya tidak akan menoleransi pemuda dari luar desa yang sering memicu konflik di antara kedua kelompok pemuda.
Ia menambahkan, pemuda dari luar desa sering menjadi sumber masalah yang memperkeruh hubungan antara Desa Babang dan Sayoang.
Mediasi ini menghasilkan kesepakatan antara kedua desa untuk berdamai dan menggelar rapat besar yang melibatkan seluruh tokoh masyarakat, pemuda, adat, agama, dan perangkat desa.
Rapat yang berlangsung pada Selasa, (10/9), bertujuan mempererat solidaritas serta persaudaraan antara kedua desa agar pemuda dari kedua desa dapat hidup rukun dan damai. (iky/tan)