NUANSA, TERNATE – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Maluku Utara (Malut) bersama Marimabati Institute Malut menggelar Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka memeringati Hari Pahlawan pada 10 November 2021.
FGD dengan tema “Siapa Setelah Baabullah?” itu dilangsungkan di Aula Restoran Sorasa, Kelurahan Santiong, Ternate Tengah, Rabu (10/11) malam. Pada FGD kali ini, KNPI Malut dan Marimabati menghadirkan satu narasumber nasional, Basri Amin Ph.D.
Selain itu, ikut hadir dalam kegiatan malam itu mantan Rektor UMMU yang juga mantan Ketua Forum Rektor Malut, Dr Kasman H. Ahmad, Akademisi IAIN Ternate Dr Murid Tonirio, Agus Salim Bujang, Akademisi Unkhair Dr Aziz Hasyim, Ketua HIMPSI Malut Syaiful Bahry, Jurnalis Senior Mahmud Ici, utusan dinas sosial provinsi, ketua-ketua OKP/Cipayung Plus dan puluhan aktivis serta utusan dari Polda dan Korem 152 Baabullah.
FGD dipandu akademisi hukum Unkhair Abdul Kadir Bubu. Sekretaris KNPI Malut, M Ardiansyah mengatakan, tema yang diusung tersebut hanya sebatas simbol dalam rangka membahas Maluku Utara secara menyeluruh.
“Memang banyak hal yang mesti kita lakukan, agar daerah ini mendapat perhatian pemerintah pusat, baik sisi ekonomi, politik, sosial dan budaya,” katanya.
Menurut Ardiansyah, posisi tawar Maluku Utara di pusat belum begitu kuat. Itu sebabnya, bukan hanya pemerintah daerah saja yang diandalkan untuk membentuk nilai tawar, tetapi harus butuh kekuatan kolektif. “Tanpa dukungan publik, pemerintah tidak akan memiliki kekuatan yang luar biasa. Pada posisi ini, peran pemuda awat penting. Sudah saatnya pemuda melakukan banyak untuk daerah, dan KNPI akan fokus melakukannya,” jelasnya.
Usai FGD, Kamis (11/11) malam dilanjutkan diskusi di kantor Nuansa Media Grup (NMG) dengan tema “Dunia Kampus”. Kali ini Basri Amin didamping Dr Kasman Ahmad sebagai narasumber. Puluhan dosen dan ratusan mahasiswa hadir dalam diskusi tersebut. (adv)