TERNATE, NUANSA – Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Ternate tahun 2022 ini terbilang amat jongkok. Lihat saja, meski sudah bulan Agustus, PAD yang ditargetkan Rp 126 miliar lebih, yang didapat baru Rp 59 miliar lebih atau dengan presentasi 47,42 persen. Dari tahun ke tahun Pemkot terus melakukan evaluasi untuk menggarap serius potensi PAD, termasuk tahun 2022 ini.
Kamis (25/8), jajaran Pemkot melakukan pertemuan membahas pemanfaatan pontensi PAD. Pertemuan yang dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Jusuf Sunya ini diprakasai Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) Ternate.
Kepala BP2RD Kota Ternate, Jufri Ali menjelaskan, rapat tersebut menghasilkan beberapa rekomendasi, salah satunya Organisasi Perangkat Daerah (OPD) penghasil PAD seperti Dinas Perhubungan serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) agar bekerja lebih ekstra lagi untuk menggarap potensi PAD yang selama ini belum tersentuh. “Disperindag diminta untuk lebih mengoptimalkan beberapa obyek pendapatan yang selama ini belum digarap dan pengelolaannya harus melalui pihak ketiga,”jelasnya.
Untuk Dinas Perhubungan, menurut Jufri, diharuskan memastikan dengan betul soal penarikan restribusi parkir di tepi jalan umum yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal. Terkait dengan parkir tepi jalan, juga akan dikelola pihak ketiga. Selain itu, penarikan parkir di area Pasar Gamalama juga ditekankan lebih digenjot serius.
Lanjutnya, jika selama ini pengunjung Pasar Gamalama memarkirkan kendaraannya di luar area pasar, sekarang ini akan diarahkan untuk parkir di halaman pasar. ini dilakukan agar penarikan retribusi dilakukan secara tertib, termasuk menghindari kemacetan di jalan raya. “Kemudian Dishub juga disarankan agar membangun kerja sama dengan Samsat supaya kendaraan mobil lintas kabupaten/kota yang biasanya parkir di tepi jalan Kelurahan Mangga Dua bagian timur, agar dikenakan pajak parkir tahunan,”ujarnya.(udi/tan)