TERNATE, NUANSA – Dengan dilaunchingnya Smartphone Film Festival pada Sabtu, 27 Agustus 2022 lalu di Taman Film Benteng Oranje Ternate, maka sejak itu pula telah dibuka pendaftaran bagi para peserta perlombaan pembuatan film pendek dengan menggunakan Smartphone. Terhitung hingga Selasa (4/10), panitia penyelenggara telah menerima materi pendaftaran dari para peserta lomba sebanyak 200 (dua ratusan) peserta yang telah mendaftar.
Tentunya realitas ini memberikan informasi kepada semua pihak bahwa dunia film kita semakin menggeliat minat dari para calon peserta untuk tidak sekadar mendafarkan karyanya bagi sebuah gelaran event semata, melainkan pula para peserta akan diberikan berbagai akses bagi peningkatan kapasitas dan kemampuan tenaga teknis yang umumnya diperlukan oleh setiap penyelenggara event seperti ini.

Dunia perfiliman semakin menjadi tren dikalangan komunitas kreatif di Maluku Utara sejak beberapa tahun belakangan ini. Tak tanggung-tanggung, para sineas muda yang memiliki bakat dan minat untuk terlibat dalam dunia film ini tak hanya sebatas hobi melainkan pula sebagai tujuan orientasi dan pilihan rasional atas profesi yang digeluti mereka. Dunia film telah dipahami mereka sebagai industri kreatif yang mampu membawa para penggiatnya untuk berkiprah dan berprestasi tidak saja melalui perhelatan lomba dan ajang bergengsi ditingkat lokal, namun juga di tingkat nasional maupun internasional.
Seiring dengan kemajuan dunia digital tersebut, maka harus diikuti pula dengan kemampuan literasi digital yang meliputi empat pilar di dalamnya yakni: cakap digital, etika digital, budaya digital dan keamanan digital. Sofyan Ansar selaku Manager Event, Talent dan Kreator Literasi Digital Maluku Utara mengatakan bahwa generasi muda Maluku Utara dalam berbagai kesempatan kompetisi di tingkat nasional, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta telah membuktikan kemampuannya dengan menjuarai berbagai gelaran event kompetisi tersebut. Hal ini haruslah terus didorong untuk meningkatkan peran dan kreatifitas mereka khuusnya di jalur perfiliman.
Lanjut Sofyan yang juga ketua Generasi Pesona Indonesia (Genpi) Maluku Utara tersebut bahwa di era digital saat ini, memproduksi sebuah film pendek tidak lagi harus menggunakan peralatan yang canggih, tapi dengan bermodalkan smartphone, para sineas sudah bisa memproduksi sebuah karya film dengan hasil yang maksimal.
Opan Jacky sapaan akrab kalangan kreatif di komunitas Benteng Oranje ini menjelaskan, patut disadari bahwa dunia perfiliman telah berdampak luas bagi publik dan memiliki kecenderungan multiplier effect dalam berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi pasca pandemi covid-19, mendorong kemandirian masyarakat untuk mengembangkan potensi dan talenta serta sumber daya yang dimilikinya. Selain itu, dunia perfiliman kita menggerakkan berbagai program pemberdayaan masyarakat melalui lembaga pemerintah maupun swasta dan juga institusi pendidikan baik formal maupun non formal.
Menurut Opan Jacky, sebuah film tak hanya dapat dibuat oleh seorang manusia tunggal, melainkan membutuhkan peran manusia lain dalam mewujudkan setiap ide, penulisan naskah, produksi hingga jalur distribusi. Ekosistem inilah yang kemudian menjadikan perfiliman sebagai salah satu dari sub sektor industri kreatif. Tingginya partisipasi publik khususnya bagi kalangan komunitas tentu ikut menghidupi denyut nadi ekonomi kreatif yang terus menggeliat belakangan ini. Jika hal ini terus didukung maka akan memperkuat sendi-sendi perekonomian bangsa serta menumbuhkan sektor ekonomi kreatif yang mampuh menjawab tantangan jaman khsusnya dalam dunia perfiliman.
Film bukanlah merupakan hal baru dalam kehidupan masyarakat di masa kini, dan juga tidak hanya sebagai media hiburan semata melainkan sebagai media komunikasi antara pembuat film dengan para penonton. Disamping itu, film juga merupakan wahana edukasi yang efektif di tengah era digitalisasi yang antara lain bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman baru, maupun perubahan perilaku dan pola pikir masyarakat guna semakin cakap digital.
Melalui ajang kompetisi Smartphone Film Festival ini, bahwa kemenangan yang diraih lewat kegiatan kompetisi ini dikemudian tentunya tak hanya sekedar dapat menyenangkan para pemenang melalui besaran sejumlah hadiah yang diberikan melainkan yang paling terpenting adalah bahwa kompetisi ini menjadi ajang mengasah kemampuan dan pengalaman untuk terus menciptakan dan menghasilkan berbagai produk karya film yang berkualitas dan diminati oleh masyarakat kita. Selain itu pula, para peserta akan dibekali dengan pengetahuan-pengetahuan dasar maupun teknis dalam dunia perfilman dan manajemen serta teknik produksi konten kreatif di media sosial yang akan dilangsungkan di Aula kantor Wali Kota Ternate pada hari Jumat (710) mendatang. (rii)