TERNATE, NUANSA – Pembangunan pariwisata semakin dirasakan dan berkembang di tengah pemulihan ekonomi pasca pandemik covid-19 yang mewabah seantero dunia. Situasi tersebut telah berdampak luas bagi masyarakat di berbagai penjuru dunia, dari pusat kekuasaan negara hingga pelosok daerah yang terpencil sekalipun. Terlebih sebagai destinasi pariwisata baik wisata alam, wisata sejarah dan budaya yang tak lepas dari dampak situasi global tersebut. Pada konteks inilah setiap manusia dituntut untuk menjadi adaptif terhadap berbagai tantangan jaman yang berkembang saat ini sekaligus disaat yang bersamaan dituntut untuk mampu bertahan di tengah gelombang.
Paradigma pembangunan pariwisata dan kebudayaan kemudian berubah seiring transformasi perubahan sosial ekonomi masyarakat tersebut. Seiring dengan transformasi digital yang semakin meningkat, tentu membutuhkan kemampuan adaptasi atas segala perubahan dengan ragam konsekuensi yang menyertainya. Kita dituntut untuk menghadapi segala perubahan dengan strategi adaptasi yang beragam pula tingkatan kemampuannya. Bagi kalangan yang kreatif, maka berbagai perubahan yang terjadi tersebut akan dihadapi dengan jeli dan selalu mempertimbangkan dimensi kemanfaatannya.
Transformasi digital melalui berbagai platform layanannya, misalnya telah memberikan banyak peluang emas untuk bertahan di tengah gelombang perubahan tersebut. Orang-orang kreatiflah yang akan menjadikan hambatan sebagai peluang di tengah ketidakpastian. Peluang tersebut adalah tak lain dan tak bukan selain memanfaatkan berbagai layanan platform digital sebagai jalan untuk meraih keuntungan atau memperoleh kemanfaatan. Berbagai tawaran destinasi digital menjadi pilihan rasional selama masa pandemic termasuk ragam pilihan musik digital yang pada akhirnya membuat kita menjadi adaptif dan kreatif untuk menciptakan berbagai terobosan sebagai strategi adaptasi baik dimasa pandemic maupun pasca pandemik itu sendiri yang dipandang sebagai jalan pemulihan.
Pada konteks pemulihan inilah para musisi Maluku Utara mencoba tampil dalam sebuah gelaran konser musik bertajuk konser kemanusiaan yang merupakan kerja kolaborasi manajement literasi digital provinsi Maluku Utara untuk mengkampanyekan project makin cakap digital kepada komunitas seniman dan budayawan serta para penggiat parawisata Maluku Utara dengan menggelar talkshow makin cakap digital yang menghadirkan para narasumber antara lain: Tahmid Wahab (Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Maluku Utara), Sutego, S.T (Kepala Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Kabupaten Halmahera Selatan), Fenny Kiat, S.STP., M.Si (Kadis Pariwisata Kabupaten Halmahera Barat) dan Syarif H. Sabatun (Kepala Dinas Kebudayaan Kota Ternate).
Manajer Humas dan Edukasi manajemen project literasi digital Maluku Utara Rinto Taib mengungkapkan bahwa: “talkshow kampanye makin cakap digital yang mengusung tema Pengembangan Pariwisata dan Pelestarian Kebudayaan merupakan sebuah tuntutan ditengah transformasi digital saat ini. Melalui talkshow makin cakap digital dan konser kemanusiaan yang akan digelar pada tanggal 21 dan 22 Oktober ini maka para penggiat dunia pariwisata dan para pelaku seni budaya akan semakin mendapatkan pemahaman lebih mendalam terkait pengetahuan teknis tentang empat pilar literasi digital yaitu cakap digital, etika digital, budaya digital dan keamanan digital. Selain itu pula juga tentang pentingnya memanfaatkan layanan platform digital bagi kepentingan promosi destinasi dan usaha pariwisata serta upaya pelestarian kebudayaan melalui aspek kampanye perlindungan, pengembangan serta pemanfaatannya.” Ucap Rinto.
Sementara itu, ketua panitia konser musik kemanusiaan, Mustamin Hamzah, S.Pd, M.M mengungkapkan bahwa: “konser musik kemanusiaan ini sangatlah berguna bagi komunitas seni dan budaya Maluku Utara khususnya bagi kalangan musisi untuk semakin menjadikan momentum ini sebagai kesempatan untuk memperkuat solidaritas bagi sesama musisi guna selalu meningkatkan karya dan eksistensi keberadaannya di tengah pusaran belantika musik lokal dan global sekaligus pada saat yang bersamaan juga tetaplah menjadi musisi yang tangguh dari pemulihan situasi pasca pandemic covid-19.” Lebih lanjut menurut Mustamin bahwa: “platform digital sebagai sarana pengembangan potensi SDM khususnya bagi para pelaku dunia pariwisata dan seni budaya termasuk pula para komunitas musisi di dalamnya akan menjadi bekal pengetahuan dan pengalaman agar dapat berpengaruh kepada karir dan karya para seniman, musisi dan para pelaku dunia usaha kepariwisataan dan para maestro seni budaya itu sendiri. “Bahwa gelaran event ini akan menghadirkan berbagai gendre dan segmen komunitas serta masyarakat untuk hadir dalam gelaran konser kemanusiaan dan talkshow makin cakap digital,” ujar Mustamin yang juga sebagai kepala sekolah di sebuah SLTP Kota Ternate. (rii)