Program Kedaireka, Rumah Ikan UMMU dan IMBA Hasilkan Ikan Kaleng Khas Malut

Penyerahan alat dan bahan kepada mitra.

TERNATE, NUANSA – Masyarakat Maluku Utara sejak dahulu telah mengenal olahan hasil perikanan laut yang tujuannya untuk penganekaragaman produk dan memperpanjang daya simpan.

Hal tersebut disampaikan Tim Penelitian Program Studi (Prodi) Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU), Umar Tangke, kepada Nuansa Media Grup (NMG), Selasa (27/12).

“Misalnya dengan pembuatan ikan asin, ikan asap, pindang ikan, ikan tuna garu rica dan produk lainnya. Produk ikan kering kayu dan ikan rica-rica yang dibuat oleh masyarakat Maluku Utara yang ada di pasar tradisional umumnya memiliki daya simpan berkisar antara 4 sampai 5 hari pada suhu ruang,” kata Umar.

Lantaran itu, dengan memanfaatkan hasil penelitian, Prodi Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Pertanian UMMU berupa teknologi pengolahan, penanganan dan pengemasan produk yang baik, maka produk tersebut dapat memiliki daya simpan sampai 2 tahun pada suhu ruangan dan dapat dipasarkan bukan saja di pasar tradisional, tetapi di pasar modern, seperti di swalayan dan Mall.

Selanjutnya melalui program Matching Fund/Kedaireka yang mempertemukan UKM Rumah Ikan dan mitra Inkubator Mina Bisnis Albacore (IMBA), perguruan tinggi berpeluang memperoleh pendapatan dan membantu menciptakan wirausaha baru.

“Hasil riset perguruan tinggi yang merupakan inovasi baru dan mempunyai nilai ekonomis serta mendapat perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) seperti hak cipta atau paten, merupakan aset yang sangat berharga bagi pertumbuhan dan perkembangan kemitraan,” ujarnya.

Menurutnya, pelaksanaan program Matching Fund/Kedaireka dapat disampaikan bahwa produk ikan kaleng tuna garu rica memilki prospek yang cukup baik untuk dikembangkan, karena setelah dibuat dalam produk kaleng, maka produk olahan lokal khas mayarakat Maluku Utara tersebut memiliki daya simpan yang lama, sehingga berpengaruh terhadap areal pemasaran.

Selain itu, lanjut dia, program Matching Fund/Kedaireka dikembangkan oleh Prodi Teknologi Hasil Perikanan dengan tema “Diversifikasi Produk Perikanan Lokal Berbasis Kampus dengan Substitusi Tepung Tulang Ikan untuk Meningkatkan Nilai Kalsium dan Daya Simpan”.

“Ini dapat dijadikan sebagai wadah praktek, pelatihan dan penelitian dosen maupun mahasiswa yang ada di kampus Universitas Muhammadiyah Maluku Utara,” pungkasnya. (tan)