Gubernur Malut Dinilai Ingkar Janji, Nakes Boikot IGD RSUD Chasan Boesoirie 

Aksi tenaga kesehatan saat menduduki IGD RSUD Chasan Boesoirie.

TERNATE, NUANSA – Ratusan tenaga kesehatan (nakes) memboikot Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Chasan Boesoirie Ternate, Maluku Utara, Sabtu (21/1).

Ini karena buntut dari kekecewaan para nakes itu lantaran tidak adanya kepastian pembayaran TPP selama 15 bulan. Akibatnya, pelayanan di IGD sempat terganggu.

Aksi pemboikotan itu juga buntut dari janji Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba, yang telah berjanji bakal menyelesaikan tunggakan TPP tersebut. Namun, hingga saat ini belum ditepati.

Amatan Nuansa Media Grup (NMG) di lapangan, para nakes itu tampak menabur umbul-umbul sebagai bentuk kekecewaan dan protes terhadap Pemprov dan Dirut RSUD. Taburan umbul-umbul itu bertuliskan “TPP (Tempat Perkumpulan Perampok) Saham Dewas, Copot Sekda Malut, Nurani Pemrov Malut Telah Mati, AGK Pambafoya”, dan lainnya.

Aksi nakes memboikot IGD RSUD Chasan Boesoirie.

Plt. Direktur RSUD CB, dr. Alwia Assagaf, ketika dikonfirmasi perihal pembayaran TPP lewat pinjaman Bank, enggan berkomentar. Ia malah lebih sesali sikap nakes yang melakukan pemboikotan layanan yang terjadi hari ini.

“Yang jelas jangan tutup pelayanan, itu haknya masyarakat. Kalau boleh mohon pengertiannya. Untuk pinjaman Bank nanti dibicarakan,” imbuhnya.

Kepala Dinkes Malut, dr. Idhar Sidi Umar, yang juga dewan pengawas (Dewas) RSUD CB, mengakui pemicu aksi tersebut lantaran tertunggaknya TPP yang diakibatkan kurang adanya keterbukaan dari pihak Managemen RSUD.

“Sekarang kita lagi berupaya menyelesaikan mereka (nakes) punya TPP. Tidak ada niat untuk menunda dan lain sebagainya. Cuma prosedural keuangan inikan tidak semudah dulu-dulu. Itulah saya bilang, beberapa tahun itu kita mau salahkan, tapi Managemen itulah yang kurang terbuka. Jadi kuncinya sekarang kita menyelesaikan supaya pelayanan rumah sakit berjalan baik,” tutupnya. (ano/tan)