JAILOLO, NUANSA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Halmahera Barat, terus berupaya menuntaskan angka anak putus sekolah di wilayah setempat. Sebab, hasil pendataan terhadap anak putus sekolah sepanjang 2022 tercatat sebanyak 301 orang. Tentu angka ini terbilang cukup tinggi.
Kepala Disdikbud Halbar, Rosberi Uang, menyebutkan angka anak putus sekolah di Halbar untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) sebanyak 192 orang, dengan rentan usia 6 hingga 12 tahun. Sedangkan tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) berjumlah 109 orang, dari usia 12 hingga 14 tahun.
Namun begitu, ia belum bisa membandingkan jumlah angka putus sekolah di tahun 2021 dan 2022. Sebab, 2021 ia belum menjabat sebagai kadis. Karena itu, di tahun 2023 ini pihaknya fokus melakukan pendataan dan sosialisasi untuk meyakinkan jumlah angka putus sekolah tersebut, agar dapat diketahui apakah ada peningkatan atau penurunan.
“Karena angka putus sekolah ini dapat mempengaruhi program Disdikbud Halbar. Untuk itu, program 2023-2024 ini fokusnya bagaimana mencerdaskan anak bangsa untuk Halbar dan mengatasi angka putus sekolah. Itu salah satu fokus dinas pendidikan. Kami akan mengadakan sosialisasi dan peningkatan SDM, dalam hal ini guru tingkat SD dan SMP,” jelasnya, Selasa (14/2). (adi/tan)