TERNATE, NUANSA – Wajah ratusan siswa yang terhimpun dari Yayasan Albina Maluku Utara tampak berseri-seri. Seragam putih dan sorotan mentari pagi membuat suasana menjadi makin cerah.
Ratusan siswa tersebut mengikuti pawai semarak Ramadan atau Tarhib Ramadan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan 1444 Hijriah, Minggu (19/3).

Semarak Ramadan bertajuk “Tebarkan Kebaikan, Raih Keberkahan” ini tampak menunjukan kegembiraan peserta dalam menyambut datangnya bulan penuh berkah dan bertabur pahala itu.
Pawai dilakukan dengan berjalan kaki mulai dari depan Masjid Raya Al-Munawwar menuju lapangan Salero ke RRI, kemudian menuju Muara Hotel ke Masjid Al-Muttaqin. Setelah berkeliling, peserta kembali ke pelataran Masjid Raya Al-Munawwar Kota Ternate.
Koordinator Lapangan (Korlap), Ahmadyani Lewer, mengatakan kegiatan ini adalah rangkaian untuk memeriahkan bulan suci Ramadan 1444 Hijriah. Karena dalam hadis Rasulullah SAW, bahwa siapa yang bergembira dengan datangnya bulan Ramadan, maka ia dijamin masuk surga.
“Karena itu, Yayasan Albina Malut mengajak masyarakat di Kota Ternate dan orang tua murid untuk bersama-sama menyambut Ramadan dengan sukacita dan riang gembira. Karena dalam Al-Quran juga kita diperintahkan untuk mengajak orang untuk berlomba-lomba dalam kebaikan,” ujarnya kepada Nuansa Media Grup (NMG).
Selain pawai, Kepala SMP IT Albina Kota Ternate itu menerangkan, acara dalam menyambut Ramadan ini pula akan dilanjutkan dengan pembagian sembako melalui infak orang tua dan siswa. Kemudian akan disalurkan kepada yang berhak menerima.
“Kami juga akan membuat kegiatan parenting anak secara zum dan diisi oleh pemateri-pemateri dari nasional. Ini dilakukan sebagai bagian dari semarak Ramadan untuk mendekatkan orang tua dengan siswa,” jelasnya.

Sementara, Ketua Yayasan Albina Maluku Utara, Ridwan Husen, mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, karena Ramadan 1444 Hijriah ini umat Islam sudah 100 persen bebas dari Covid-19. Artinya berbeda jika dibandingkan dengan tahun lalu yang masih memakai masker, menjaga jarak dan segala macam.
“Tapi Ramadan kali ini sudah bebas dan kehidupan kita sudah normal, dan ini satu hal yang perlu kita syukuri di Ramadan 1444 Hijriah ini,” imbuhnya.
Karena itu, semangat untuk menyemarakkan dan menyambut bulan suci Ramadan 1444 H ini harus digalakkan oleh ormas-ormas Islam dan instansi-instansi pemerintahan, sehingga masyarakat merasa bahwa Ramadan kali ini sudah sama seperti Ramadan sebelum diterpa Covid-19. Sebab di masa pandemi, semangat juga tampak menurun karena dibatasi oleh aturan-aturan untuk menjaga kesehatan.
“Kegiatan-kegiatan Yayasan Albina Malut dalam rangka menyemarakkan bulan suci Ramadan 1444 H ini, di setiap unit kami mengumpulkan sumbangan-sumbangan dari siswa untuk mengumpulkan sembako dan kemudian kita bagikan kepada mereka yang berhak, seperti panti asuhan dan lembaga-lembaga yang berhak mendapatkan itu,” tutur Ridwan.
Ketua Persatuan Umat Islam (PUI) Maluku Utara itu menambahkan, kegiatan lainnya yang akan digelar yaitu melaksanakan salat tarawih secara berjemaah antara wali murid Yayasan Albina dengan para santri. Sebab Albina akan libur penuh selama satu bulan.
“Kita akan membuat kegiatan-kegiatan seperti parenting, karena kita memahami bahwa di bulan Ramadan ketika anak-anak libur sekolah, orang tua harus lebih dekat dengan mereka (anak-anaknya),” katanya.
Dengan demikian, kesibukan orang tua juga bisa diatur, karena di bulan Ramadan orang tua didorong untuk instens mendekat dengan siswa yang notabene adalah anaknya.
Pihaknya, lanjut Ridwan, menginginkan selama siswa libur sekolah, program-program yang sudah dibuat oleh Yayasan Albina Malut dapat direalisasikan di rumah.
“Seperti target mengkhatamkan Al-Quran, tarawih dan kegiatan-kegiatan lainnya yang memang sebagai kegiatan pengganti di saat mereka di sekolah,” tandasnya. (tan)