Disdik Ternate Bantah Curangi Hasil Pengumuman PPDB

Aksi orang tua siswa di depan kantor Disdik Ternate. (Istimewa)

TERNATE, NUANSA – Dinas Pendidikan Kota Ternate angkat bicara terkait informasi hasil pengumuman Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Ini menyusul aksi yang digelar sejumlah orang tua siswa di kantor Disdik Ternate, Senin (10/7).

Aksi orang tua siswa tersebut mempertanyakan anak mereka yang tak lulus usai mendapat informasi hasil PPDB yang sudah tersebar.

Ketua Panitia PPDB Disdik Kota Ternate, Ruslan Mustafa, mengatakan orang tua siswa yang demo ini mendapat link sebelum pengumuman, sehingga ia mengimbau bahwa link informasi tersebut hoax. Sebab rapat penentuan semalam belum ada pengumuman.

“Mereka berpegang pada link (hoaks) itu, bahwa anaknya sudah lulus padahal itu tidak, karena kita berdasarkan SK Kepala Dinas Ternate, Muslim Gani,” ujarnya.

Kabid SMP Disdik Kota Ternate itu mangaku, sudah mengonfirmasi dengan Kepala Dinas Kota Ternate tentang masalah tersebut.

“Sesuai SK, kelulusan itu sesuai dengan kuota jumlah peserta untuk SMP 1 diterima 11 kelas,” katanya.

11 kelas tersebut, kata dia, dalam aturan pendaftaran ada 4 jalur, yaitu jalur zonasi, prestasi, afirmasi dan mutasi. Kemudian, untuk SMP jumlah siswa yang diterima hanya 32 peserta, dan yang terdaftar dalam dapodik online 352 sekian.

“Dari 352 sekian sudah terhitung jalur prestasi 15 persen, afirmasi 10 persen, mutasi 5 persen dan zonasi 70 persen,” jelasnya.

Sedangkan yang daftar di SMP 1 jumlahnya 500 siswa. Itu berarti, ada sisanya untuk diantisipasi sekolah yang kekurangan siswa yakni SMP 6 Kota Ternate.

“Karena sesuai rapat panitia itu diberikan jumlah kuota hanya 17 persen. Untuk SMP 6 hanya 5 kelas, begitu juga SMP 7, SMP 2, SMP 5 dan SMP 10 sudah sesuai dengan zonasi alamat terdekat itu yang diarahkan, namun semua diarahkan ke SMP 6 Kota Ternate,” imbuhnya.

Ia pun mengaku, animo orang tua menginginkan anaknya masuk mendaftar di SMP 1 Ternate, sedangkan kelasnya sudah penuh semua.

“Saya tidak tahu orang tua melakukan demo itu, padahal peserta masuk SMP 1 kuotanya telah ditentukan walaupun ruang kelas masih kosong, tapi aturan dapodik tidak bisa karena ditentukan 11 kelas,” tuturnya.

Sebelumnya, sejumlah orang tua siswa menuding Disdik Ternate curang saat mengumumkan nama-nama pendaftaran PPDB tahun 2023. Para orang tua tersebut melakukan aksi di depan kantor Disdik Ternate, guna mempertanyakan kelulusan anaknya di SMPN 1 Kota Ternate.

“Saya punya anak daftar di SMPN 1 Kota Ternate di jalur prestasi, dia punya nilai memenuhi syarat, namun tidak diluluskan malah yang lulus siswa yang nilainya tak memenuhi syarat,” kesal Nona, salah satu orang tua siswa.

Nona menyebutkan, nilai prestasi akademik yang dimiliki anaknya 91 persen, sementara syarat jalur prestasi minimal nilai akademik 83 persen. Ini sudah melebihi target dan wajib lulus di SMPN 1 Kota Ternate.

“Saya menilai pihak sekolah lepas tanggung jawab. Faktanya mereka menyuruh kami kembali berkonsultasi di Dinas Pendidikan Kota Ternate,” ujar dia.

Ia menegaskan, jika hari ini pihak panitia PPDB Disdik Ternate tidak memberikan penjelasan terkait dengan kelulusan anaknya, maka pihaknya akan terus melakukan protes atas kebijakan tersebut.

“Saya dan teman-teman orang tua lainya tak akan pergi meninggalkan ruangan, jika kemudian panitia belum memberikan penjelasan yang tepat,” tegas Nona.

Keluhan sama juga datang dari Ite, salah satu orang tua siswa yang ikut memprotes kebijakan tersebut.

“Saya punya anak mendaftar di jalur zonasi dan dia lulus, tapi di papan informasi siswa lain menggantikan anak saya, padahal yang bersangkutan tinggal di Keluruhan Kalumata, namun dia lulus. Ini tidak adil,” ujar Ite.

“Saya cuma bilang Dinas Pendidikan Kota Ternate, jangan main curang karena kami tidak terima, jangan hanya lantaran uang saja, anak saya dikorbankan,” sambungnya mengakhiri. (udi/tan)