Progres Pembangunan RSUD Sofifi Disoal

Ketua Komisi IV DPRD Malut, dr Hariyadi Ahmad. (Istimewa)

SOFIFI, NUANSA – Progres pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sofifi dipersoalkan Komisi IV DPRD Maluku Utara. Pasalnya, proyek yang menggunakan skema pinjaman daerah melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebesar Rp123 miliar tersebut hingga kini baru mencapai 15 persen .

Namun, Komisi IV DPRD Malut baru-baru ini telah menemukan adanya pencairan kembali untuk kelanjutan pembangunan tersebut.

Ketua Komisi IV DPRD Malut, dr Hariyadi Ahmad, mengatakan Dinas Kesehatan seharusnya tidak melakukan pencarian 15 persen untuk eletrikal, karena bangunannya belum terbangun dengan baik.

“Eletrikal ini harus disesuaikan dengan konstruksi bangunan. Tetapi saat ini katanya sudah jalan. Kita akan tanyakan kepala dinas kesehatan prosedurnya seperti apa,” katanya, Senin (11/9).

“Sementara yang kita lihat pencairan pertama 15 persen yang dicairkan BPKAD, progres sekitar 14 persen secara fisik. Kalau kita lepas barang-barangnya atau materialnya sebenarnya 15 persen,” sambungnya.

Politikus PBB itu menuturkan, berdasarkan rekomendasi Pansus DPRD, semua program kegiatan yang dibiayai SMI harusnya dihentikan sementara.

Atas dasar itulah, tercatat sudah dua kali Komisi IV melayangkan surat kepada Kepala Dinas Kesehatan, Idhar Sidi Umar. Tetapi sayangnya, surat panggilan rapat tersebut tidak dihadiri dengan alasan urusan di luar daerah.

“Rapat dengan kepala dinas ini penting sekali karena ada beberapa hal yang harus dipertanggungjawabkan. Kita akan rencana mengundang lagi Minggu ini sambil menunggu pak kadis pulang menemani gubernur melakukan check up di Jakarta,” pungkasnya. (ano/tan)

Exit mobile version