TERNATE, NUANSA – Camat Ternate Tengah, Kota Ternate, Yusup Djamal mengaku telah mengikuti PKA Angkatan VII tahun 2023 yang dilaksanakan BKPSDM Ambon. Dalam pelatihan tersebut, Yusup menggagas proyek perubahan Akselerasi Sadar Lingkungan (Kalesang).
“Program ini merupakan suatu inovasi untuk memberikan ruang pada masyarakat tentang pentingnya kelestarian lingkungan hidup. Substansi pada Kalesang adalah akselerasi gerakan untuk bagaimana memberikan kesadaran pada masyarakat, sehingga kelanjutan aksi perubahan yang dilakukan dalam jangka pendek ini dapat dinampakkan,” kata Yusup, Selasa (26/9).
Program tersebut, kata dia, memberi satu ruang pemahaman kepada masyarakat bahwa pemerintah selalu berusaha menciptakan kolaborasi dengan masyarakat untuk mengatur formulasi di bidang persampahan pada daya saing yang utuh dan menyeluruh.
“Sehingga tahapan Kalesang berhasil dilaksanakan kurung waktu pendek ini akan dikembangkan tahapan kedua dengan selalu melakukan intensifitas atau evaluasi dan monitoring. Kemudian kemitraan yang melekat secara berjenjang di OPD terkait agar bersinergi supaya lingkungan bersih dan terpelihara,” ucapnya.
Karena ketersediaan sarana dan prasarana, sumber daya yang telah difasilitasi oleh pemerintah akan lebih optimal jika semua berkolaborasi kuat dengan masyarakat. Sehingga menangani sampah secara bersama dalam lingkup kecamatan yang lebih spesifik ke 16 kelurahan masing-masing dengan melihat pada lingkungan dianggap paling strategis untuk penanganan sampah secara terpola.
“Melalui aksi perubahan atau ouput, maka dampak kebersihan itu telah terealisasi secara optimal, itu yang dibutuhkan ke depan,” imbuhnya.
Yusup menerangkan, terkait dengan penanganan sampah ini merupakan isu global yang dihadapi dalam lingkup sosial untuk bagaimana menangani sampah yang menjadi masalah. Apalagi ada keluhan-keluhan masyarakat tentang sampah di skala kelurahan.
“Untuk kecamatan Ternate Tengah, terutama Kelurahan Makassar Timur dan Kelurahan Gamalama sering terjadi penumpukan sampah paling banyak. Sebab penumpukan sampah mulai dari rumah tangga hingga sampah yang berasal dari daerah ketinggian terhanyut dari hulu ke hilir,” jelasnya.
“Ketika terjadi hujan, sampah kiriman ini sampai ke daerah pesisir. Jadi skala prioritas penanganan sampah menjadi fokus kelurahan masing-masing dengan cara mampu mengatur mengelola pemilahan sampah sebelum sampai di TPS, sehingga dapat mengatasi dengan cara angkut, pungut, dan buang,” sambungnya mengakhiri. (udi/tan)