TERNATE, NUANSA – Memperingati sumpah pemuda ke 95 tahun, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Ternate menggelar diskusi publik terkait pemekaran Kabupaten Gane Raya. Diskusi yang dihadiri aktivis, akademisi hingga politisi ini berlangsung di Kafe Sabeba Kota Ternate, Sabtu (28/10) malam.
Diskusi gerakan pembentukan daerah otonomi baru (DOB) ini mengusung tema “Perlukah Pemekaran Kabupaten Gane Raya?”. Sementara pemantik dalam diskusi tersebut adalah Ketua Komite Perjuangan Kabupaten Gane Raya Muchsin Bailusy yang juga merupakan Dekan Fakultas Ekonomi Unkhair Ternate. Selain itu, ada juga pemantik Dr Aziz Hasyim selaku Ekonom Unkhair dan CEO Nuansa Media Grup (NMG) Irman Saleh.
Diskusi tersebut menegaskan secara geografis serta ekonomi, bahwa Gane Raya telah memenuhi syarat untuk dimekarkan.
Meski demikian, diskusi tersebut mendapat sanggahan dari forum hingga menambah gagasan gerakan pemekaran kabupaten yang diakomodir Komite Perjuangan Gane Raya.
Juru Bicara Komite Perjuangan Gane Raya, Abdul Rajak, mengatakan dalam rentan waktu belum lama ini, pihaknya telah melakukan sejumlah pertemuan untuk membahas mengenai gebrakan pemekaran Kabupaten Gane Raya dengan sejumlah pakar ekonomi serta aktivis.
“Jadi secara geografis, Kabupaten Gane Raya layak dimekarkan. Inilah yang menjadi kajian dan diskusi kami, sementara dari sisi ekonomi kami juga layak, kami memiliki potensial wisata, potensial hasil alam yaitu Pulau Widi dan Kelapa Sawit yang saat ini telah digarap,” ujarnya.
Sedangkan hasil alam seperti potensi logam pun sudah didata dalam catatan investor bahwa daratan Gane memiliki kandungan cadangan emas, logam, biji besi dan cadangan minyak mentah.
“Jadi pemekaran Kabupaten Gane Raya ini akan terus dikonsolidasikan ke warga Gane, sedangkan persyaratan administrasinya sementara disusun oleh sejumlah akademisi yang tergabung dalam Komite Perjuangan Gane Raya,” tandasnya. (tan)