Polmas  

Sosok Muhtar Sumaila, Calon Wakil Bupati Halmahera Selatan yang Punya Kepedulian Tinggi

Muhtar Sumaila

Mungkin orang hanya sebatas kenal dengan Muhtar Sumaila, tetapi banyak yang belum tahu siapa Muhtar Sumaila. Calon wakil bupati Halmahera Selatan yang berpasangan dengan Rusihan Jafar itu ternyata sosok yang sangat peduli dengan masyarakat.

Sejak tahun 2004, dia mendirikan pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) Bahari. Lembaga pendidikan nonformal yang didirikan untuk memberikan kesempatan bagi semua masyarakat dapat memperoleh layanan pendidikan tanpa membedakan status sosial budaya dan agama. PKBM yang didirikannya ini untuk menangani paket A setara SD, paket B setara SMP, dan paket C setara SMA.

Hingga pada tahun 2011, Muhtar menyerahkan PKBM Matahari ini untuk dilanjutkan sahabatnya, Iwan Maswara. Dari dunia pendidikan, Muhtar lalu menekuni dunia usaha.

Di dunia usaha, Muhtar tak pernah terpikirkan untuk terjun ke dunia politik. Kala itu, pria kelahiran Madapolo 22 Juli 1978 ini menyempatkan waktunya pulang ke kampung halaman. Di sana, Muhtar menemukan kondisi yang sangat memprihatikan dari segala aspek, salah satunya akses jalan.

Hati Muhtar tak tega dan berjanji bila Allah melebihkan rezekinya, maka dia sisihkan untuk membangun jalan tersebut. Siapa sangka, usaha yang ia tekuni sukses. Pada tahun 2016, Muhtar kemudian berdiskusi dengan pemerintah desa setempat untuk menyelesaikan problem yang sangat kompleks itu, terutama jalan.

“Pada tahun itu, jangankan sepeda motor yang jalan, gerobak saja susah. Sebab jalan yang ditimbun menggunakan batu karang. Sangat memprihatikan,” tutur putra ke 6 dari 10 bersaudara itu, Sabtu (28/9).

Setelah berdiskusi dengan pemerintah desa dan disepakati pemerintah desa menanggung bahan bakar minyak (BBM), Muhtar lalu memobilisasi alat berat ke Desa Madapolo. Akses jalan yang dibangun itu berupa sirtu mulai dari Madapolo Timur sepanjang 1,700 meter, kemudian di Madapolo sepanjang 1.500 meter, dan Madapolo Barat sepanjang 3.000 meter.

Pembangunan jalan ini terus berlanjut sejak tahun 2016 hingga 2018. Sebab masih banyak warga sekitar Madapolo yang akses jalannya belum tersentuh. Kebetulan pada tahun itu dia menangani jalan produksi sepanjang 3.000 meter lebih menuju perkebunan warga. Jalan sirtu yang dibangun itu mulai dari akses jalan menuju perkuburan hingga beberapa titik jalan yang belum tersentuh.

Dari kepeduliannya terhadap warga kampung, Muhtar pun diminta masyarakat untuk maju dalam pemilihan DPRD. Di benak Muhtar, tak ada keinginan sama sekali untuk masuk dunia politik. Sebab dia ingin mengembangkan dunia usahanya. Bagi Muhtar, dunia usaha adalah pasti.

Politik bagi dia saat itu, masih samar-samar. Namun dorongan kuat dari warga di kampungnya, putra dari pasangan Sumaila Ode Bea dan Zena Dano Umar Alting ini pun membulatkan tekadnya terjun ke dunia politik.

“Saya masih ingat satu pepatah yang disampaikan orang tua di kampung, ‘Hujan Emas di Negeri Orang, Hujan Batu di Negeri Sendiri’. Pepatah ini yang kemudian mengubah sikap saya untuk terjun ke dunia politik,” ujarnya.

Pada tahun 2018, Muhtar ditawarkan bergabung di Partai Amanat Nasional (PAN) dan dipercayakan sebagai Ketua Bapilu. Di sini ia belajar apa itu politik. Pada tahun 2019 menjelang pemilihan DPRD, Muhtar diminta oleh ketua partainya untuk mengkoordinir zona empat Obi sebagai calon legislatif.

Awalnya ia tak serius, namun dorongan dan pertimbangan teman-teman sepertinya, putra asli Madapolo ini akhirnya membulatkan tekadnya. Muhtar kemudian balik ke kampung mengumpulkan keluarga dan warga untuk meminta doa restu.

Ada satu hal yang membuat tekadnya maju dalam pemilihan DPRD, yaitu kondisi di Kepulauan Obi yang sangat memprihatinkan. Pada waktu itu juga, Kepala Desa Mano datang dan memintanya untuk membantu pembangunan jalan penghubung desa mereka dan jalan tani. Pada tahun 2019 sebelum pemilihan DPRD, Muhtar lalu memobilisasi alat berat ke Desa Mano untuk membangun akses jalan sepanjang 7.000 meter yang terdiri dari akses jalan Desa Mano ke Loleo sepanjang 5.400 meter dan sisanya dari desa menuju gunung.

Berkat kepeduliannya yang sangat tinggi terhadap warga membuat Muhtar Sumaila terpilih sebagai anggota DPRD Halmahera Selatan periode 2019-2024 dengan perolehan suara terbanyak khususnya di daerah pemilihan (Dapil) empat, Kepulauan Obi.

Niatnya membantu warga tak terhenhenti. Sebelum dilantik sebagai anggota DPRD Halmahera Selatan, Muhtar kembali didatangi pemerintah desa di empat desa di Obi Barat. Mereka memintanya untuk sering anggaran pembangunan jalan penghubung antar desa sepanjang 12.000 meter. 12.000 meter ini jika menggunakan anggaran APBD, maka nilainya mencapai 12 miliar.

Muhtar dan empat pemerintah desa itu bersepakat untuk sering anggaran. Di mana empat pemerintah desa ini menyiapkan anggaran 350 juta masing-masing desa.

“Alhamdulillah empat bulan sebelum saya dilantik menjadi DPRD, jalan tersebut sudah dituntaskan,” katanya.

Setelah berjalan dua tahun menjadi wakil rakyat, Muhtar kembali menerima permintaan dari warga Desa Galala untuk membangun jalan sepanjang 13.000 meter. Desa Galala yang terbagi menjadi dua desa itu masing-masing menanggung 350 juta, sehingga total 700 juta. Sementara sisanya ditanggung oleh Muhtar.

“700 juta ini jika kita kalkulasikan, maka biaya sewa alat berat saja tidak cukup. Namun ini adalah warga saya, apalagi Desa Galala merupakan bagian dari kampung halaman, maka saya bertekad membangun. Dan alhamdulillah kurang lebih sembilan bulan, jalan tersebut sudah selesai,” ucapnya.

Namun, ada satu permasalahan di Desa Galala yang belum terselesaikan, yakni jembatan penghubung. Saat itu Muhtar memiliki keterbatasan anggaran, sehingga hanya membangun jembatan darurat menggunakan batang kelapa. Jembatan itu hanya digunakan sampai setahun lalu putus. Dia pun berjanji apabila terpilih nanti, maka jembatan tersebut akan dituntaskan.

“Jadi Insya Allah kalau rakyat memberikan amanah kepada saya dan Pak Rusihan, kami berkomitmen meningkatkan status jalan yang sudah dibangun ini. Dari jalan tanah, jalan sirtu, akan ditingkatkan minimal jalan lapen,” tukasnya. (ask)