JAILOLO, NUANSA – Setelah aksi dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh Kepala Dinas Perindagkop Halbar terhadap salah satu warga, Ormas Rampai Nusantara juga menyoroti aksi yang dilakukan oleh Pj Sekretaris Daerah Julius Marau yang dinilai memperkeruh suasana serta tidak menghargai anggota DPRD yang lebih dulu hadir di lokasi kejadian.
Ketua Rampai Nusantara Maluku Utara, Nurcholish Rustam, mengatakan tindakan yang dilakukan Pj Sekda yang tiba-tiba hadir di lokasi kejadian dengan sikap arogansinya dan langsung mengambil langkah melepas segel pintu ini merupakan tindakan fatal.
“Karena kondisi dan situasi memanas seperti ini dapat memicu emosi dari keluarga korban, terlebih Pj Sekda tidak menghargai anggota DPRD yang sudah lebih dulu hadir,” ucap Nurcholis, Rabu (8/1).
Ia menegaskan, ketika Pj Sekda hadir, seharusnya terlebih dahulu berkomunikasi dengan DPRD agar mencari solusi terbaik, bukan menunjukkan sikap arogan. Karena DPRD juga menjalankan fungsi legislatifnya.
“Negara kita adalah penganut teori kedaulatan rakyat dan kedaulatan hukum, sehingga jelas bahwa kita bernegara menganut paham demokrasi. Kedaulatan di tangan rakyat menunjukkan bahwa kedudukan rakyatlah yang tertinggi dan paling sentral. Jadi Kadis maupun Pj Sekda tidak boleh alergi terhadap kritikan dari masyarakat, apalagi dengan tindakan kaya premanisme,” ujar Nurcholis.
Atas dasar itu, Rampai Nusantara mendesak agar Bupati James Uang segera mencopot Pj Sekda dan Kadis Perindagkop, karena pihaknya menilai mereka ceroboh dan tidak paham aturan. Apalagi Pj Sekda juga dianggap gagal dan tidak mampu melakukan pembinaan kepegawaian terhadap bawaannya. (tan)
