TERNATE, NUANSA – Menjelang peringatan Hari Buruh Internasional (May Day), personel Polda Maluku Utara dan Polres Ternate menggelar simulasi penanganan aksi unjuk rasa. Simulasi tersebut berlangsung di lapangan apel Mapolda Malut, Selasa (22/4). Giat ini dipimpin langsung Kepala Biro Operasi (Karo Ops) Polda Malut, AKBP Teguh Kariyadi.
Teguh mengatakan, simulasi yang dilakukan ini melibatkan 500 anggota yang tergabung dari Polda dan Polres Ternate.
“Simulasi ini bertujuan untuk kesiapan dalam menghadapi aksi massa atau demonstrasi yang mengganggu situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Kota Ternate pada Hari Buruh mendatang,” ucapnya.
Ia mengaku, simulasi ini juga bertujuan untuk mempersiapkan mentalitas dan profesionalisme anggota Polri dalam menghadapi situasi Kamtibmas yang akan datang.
“Entah tidak terjadi demo atau demo, kita anggota Polri harus mempersiapkan semuanya, mulai dari alat dan tata cara penanganan massa agar jangan ada terjadi potensi korban,” ujar dia.
Ia pun mengimbau kepada seluruh jajaran Polres agar dalam menjemput Hari Buruh di Mei mendatang, penanganan eskalasi massa harus sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) seperti yang dijelaskan dalam Peraturan Kepolisian (Perkap) Nomor 1 Tahun 2009.
“Untuk pendemo, kita (polisi) akan jaga, yang penting jangan anarkis, kalau sampai anarkis dan terjadi pengrusakan maka kita tindak,” tegasnya.
Sementara itu, Kapolres Ternate, AKBP Anita Ratna Yulianto, menambahkan bagi para pendemo dalam melaksanakan aksi Hari Buruh nanti, diharapkan melakukan aksi yang bersifat damai, karena kalau anarkis akan menimbulkan korban pada diri masing-masing.
“Saya harap kepada parah buruh yang melakukan demo di Hari Buruh nanti jangan anarkis, tunjukan kalau kalian itu adalah para tenaga yang memberikan kebutuhan bagi semua orang, bahwa hak-hak yang disampaikan harus berjalan aman,” pungkasnya. (gon/tan)