Opini  

Bahaya Merkuri bagi Manusia dan Lingkungan 

Oleh: Muhamad Iram Galela

Ketua AMPP Togammoloka Malut

__________________________

PERAN manusia dalam menjaga stabilitas bersama flora dan fauna di sekitar lingkungan kita sangatlah penting sebagai wujud konservasi sumber daya alam yang berkelanjutan (sustainable conversation of natural resources). Pentingnya pengetahuan tentang pemilihan alat serta bahan dalam mengelola sumber daya alam SDA yang ramah lingkungan serta aman untuk pengguna sendiri.

Merkuri (Hg No Atom 80) sering dipilih sebagai larutan pemisah bahan logam dan non-logam. Merkuri merupakan bahan logam berbentuk cair pada suhu tertentu yang sangat mudah berasosiasi dengan organisme lain termasuk manusia, karena bisa menguap ke udara, membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan. Bahaya Merkuri mencakup berbagai macam masalah kesehatan yaitu menganggu sistem syaraf, ginjal bahkan jantung. Sering ditemukan dalam campuran kosmetik, makanan, dan obat-obatan. Namun begitu, sifat fisiknya Merkuri menjadi bahan berbahaya yang harus diantisipasi oleh manusia, apalagi dalam jumlah besar berisiko tinggi dan sangat berbahaya bagi lingkungan.

Pengunaan Merkuri sangat mencemarkan lingkungan kita karena dapat menganggu keseimbangan ekosistem, meracuni organisasi air dan menyebabkan akumulasi dalam rantai makanan dan paling berbahaya adalah meningkatkan pemanasan global melalui udara. Dalam air bisa menjadi metil merkuri sangat beracun, membahayakan biota air pada reproduksi ikan dan mempengaruhi rantai makanan ikan juga biota air lainya, akumulasi rantai makanan karena jika dilepaskan ke air maka ikan yang dikonsumsi manusia dapat beracun, merusak akar tanaman, menghambat penyerapan air hingga hilangnya nutrisi menyebabkan mengurangnya kemampuan tanaman untuk tumbuh.

Peran penting seluruh stakeholder dalam menyampaikan kepada khalayak bahwa pemakaian bahan yang tidak ramah lingkungan juga bagi kesehatan manusia sangatlah penting sebagai informasi untuk melatarbelakangi pemilihan alat dan bahan pada aktivitas manusia serta lingkungan hidup untuk stabilitas lingkungan Maluku Utara, terutama dalam penggunaan Merkuri dalam industri pertambangan rakyat. (*)

Exit mobile version