Opini  

Diplomasi Budaya dan Peningkatan Ekonomi di Maluku Utara 

Oleh: Nadia Y. Totona

___________________________

MALUKU Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kaya akan warisan budaya, sejarah, dan kekayaan alam. Potensi ini dapat dimanfaatkan secara optimal melalui diplomasi budaya untuk mendukung peningkatan ekonomi daerah. Diplomasi budaya tidak hanya berfungsi sebagai alat pelestarian dan promosi budaya, tetapi juga sebagai strategi dalam memperkuat diplomatik dan meningkatkan daya saing ekonomi Maluku Utara di tingkat nasional dan internasional.

Maluku Utara memiliki sejarah panjang dalam diplomasi budaya yang berakar dari relasi perdagangan rempah-rempah dan hubungan kekuasaan kerajaan-kerajaan lokal seperti Kesultanan Ternate dan Tidore. Sejarah ini menjadi dasar penting dalam membangun citra positif daerah melalui diplomasi humanis dan soft power. Sebagai contoh, keberhasilan dua kota di Maluku Utara, Ternate dan Tidore, didaftarkan ke UNESCO sebagai warisan budaya tak benda Indonesia, menunjukkan pengakuan internasional terhadap kekayaan budaya mereka. Penetapan ini menjadi momentum strategis untuk memperkenalkan budaya Maluku Utara ke dunia dan memperkuat diplomasi budaya secara global.

Selain itu, tradisi dan karya budaya seperti Halua Kenari, Rumah Adat Hibualamo, dan berbagai tarian tradisional seperti Tari Togal dan Kololi Kie Mote Ngolo, menjadi aset penting dalam diplomasi budaya. Karya budaya ini tidak hanya dilestarikan, tetapi juga dipromosikan melalui berbagai event nasional dan internasional, termasuk pameran, festival, dan kegiatan budaya lainnya. Partisipasi generasi muda, seperti Ziva Jambormias yang memperkenalkan tenun Tanimbar di forum internasional, menunjukkan bahwa diplomasi budaya dapat dilakukan melalui pendekatan soft diplomacy yang efektif dan berkelanjutan.

Diplomasi budaya berperan penting dalam membuka peluang ekonomi baru, terutama di sektor pariwisata dan industri kreatif. Dengan mempromosikan kekayaan budaya dan tradisi lokal. Maluku Utara mampu menarik wisatawan domestik dan internasional. Festival budaya, pelestarian tradisi pelayaran, dan promosi produk kerajinan tangan seperti tenun dan ukiran kayu menjadi daya tarik utama yang meningkatkan pendapatan masyarakat lokal.

Selain pariwisata, diplomasi budaya juga mendorong pengembangan industri kreatif dan kerajinan tangan yang mampu bersaing di pasar global. Produk-produk khas Maluku Utara seperti Tenun Tanimbar batu Bacan, dan kerajinan dari bahan alami lainnya memiliki potensi besar untuk diekspor, meningkatkan devisa negara, dan membuka lapangan kerja. Pemerintah daerah mendukung hal ini dengan mengalokasikan anggaran untuk pelestarian dan promosi budaya, serta membangun kemitraan internasional yang strategis.

Meskipun memiliki potensi belajar, Maluku Utara menghadapi tantangan seperti globalisasi, ketimpangan pembangunan antar wilayah, dan kurangnya inovasi dalam promosi budaya. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan strategi yang berkelanjutan, termasuk penguatan pendidikan berbasis kearifan lokal, pemberdayaan masyarakat adat, dan peningkatan kapasitas generasi muda sebagai duta budaya.

Selain itu, pengembangan ekowisata dan wisata budaya yang berwawasan lingkungan harus menjadi prioritas utama. Melalui kolaborasi dengan lembaga internasional dan pihak swasta, promosi budaya dapat dilakukan secara lebih luas dan efektif, sehingga mampu meningkatkan citra positif daerah sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Diplomasi budaya di Maluku Utara merupakan instrumen penting dalam memperkuat identitas daerah dan membangun citra positif di mata dunia. Dengan memanfaatkan kekayaan budaya, tradisi, dan warisan sejarah, daerah ini dapat membuka peluang ekonomi yang lebih luas melalui sektor pariwisata, industri kreatif, dan perdagangan produk budaya. Keberhasilan diplomasi budaya sangat bergantungan pada sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan generasi muda, serta dukungan kebijakan yang berkelanjutan . Melalui upaya tersebut, Maluku Utara dapat mewujudkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara holistik. (*)