SOFIFI, NUANSA – Dinas Pertanian Provinsi Provinsi Maluku Utara tahun ini menyediakan anggaran senilai Rp8,6 miliar untuk pengadaan alat berat. Maksud pengadaan alat berat ini dapat memberikan dukungan mekanisasi pertanian guna meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja pertanian, mempercepat proses budidaya dari pengolahan lahan hingga panen, mengurangi biaya produksi petani, serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka.
Tujuan alat berat tersebut dapat membantu petani dalam pekerjaan yang memerlukan tenaga besar, seperti pemindahan material dan pengolahan tanah, sehingga kegiatan budidaya dapat berjalan lebih efisien dan menghasilkan pendapatan yang layak bagi petani.
Plt Kadis Pertanian Maluku Utara, Anwar Husen, menyebut alat berat yang disediakan nanti di antaranya ekskavator, doser, bomax, truk, dan tronton. Bantuan ini untuk menunjang aktivitas pertanian. Dengan alat berat, pekerjaan yang sebelumnya membutuhkan banyak tenaga kerja dan waktu dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan efisien, yang pada akhirnya dapat mengurangi biaya operasional pertanian.
Menurutnya, langkah ini sebagai bagian dari upaya jangka panjang membangun infrastruktur pertanian, khususnya akses jalan usaha tani yang selama ini menjadi kendala utama di lapangan. Semuanya ditujukan untuk mempercepat pembangunan dan pembukaan jalan tani serta mendukung berbagai kebutuhan produksi pertanian di wilayah Maluku Utara.
“Kalau kita punya alat sendiri dan pengerjaan dilakukan secara swakelola, tentu lebih menguntungkan. Dana bisa ditekan, tapi volume pekerjaan lebih besar,” ujar Anwar, Kamis (10/7).
Pengadaan alat berat ini juga untuk mendorong sistem swakelola yang disampaikan langsung dari gubernur yang melihat bahwa pengelolaan secara mandiri lebih efisien dan berdampak langsung ke petani. Pada tahap awal tahun ini, alat berat akan difokuskan di Kabupaten Halmahera Utara sebagai wilayah prioritas. Setelah itu, akan dilanjutkan secara bertahap ke kabupaten/kota lain di Malut, dengan target seluruh daerah dapat dijangkau infrastruktur jalan tani dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
“Alat-alat ini akan pertama kali diturunkan di Halmahera Utara, selanjutnya akan dibagikan secara bertahap hingga seluruh wilayah Malut tersentuh pembangunan jalan tani,” jelasnya.
Pengadaan alat berat tersebut dilakukan melalui sistem belanja elektronik (e-katalog) untuk menjamin transparansi dan kecepatan proses. Saat ini, Dinas Pertanian masih dalam tahap pemilihan perusahaan penyedia alat berat.
