JAILOLO, NUANSA – Suasana haru dan bahagia menyelimuti kedatangan jemaah haji Kabupaten Halmahera Barat yang tiba di Pelabuhan Jailolo pada Sabtu (21/6). Sebanyak 70 jemaah haji kembali ke Halbar setelah menunaikan rangkaian ibadah haji di Tanah Suci.
Dari total 74 orang yang terdaftar sebelum keberangkatan, dua jemaah wafat di Tanah Suci, Mekkah, dan dua lainnya dimutasi sebelum pemberangkatan. Kedatangan para jemaah disambut langsung oleh Bupati James Uang. Ia menyampaikan rasa syukur dan haru atas kepulangan para tamu Allah tersebut.
“Hari ini, kita tidak hanya menjemput jasad, tetapi juga menyambut jiwa-jiwa yang telah dimurnikan oleh ibadah. Kalian telah menapaki jejak Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad SAW, bermalam di Mina, wukuf di Arafah, dan bertawaf di sekeliling Ka’bah. Semoga setiap doa yang dipanjatkan menjadi hujan berkah bagi masyarakat Halmahera Barat,” ucap James.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Halmahera Barat, Amir Tomagola, merinci bahwa dari 74 jemaah yang terdaftar sebelum keberangkatan, dua orang dimutasi sehingga yang diberangkatkan hanya 72 orang.
“Alhamdulillah, 70 orang kembali dengan selamat. Namun, dua di antaranya berpulang ke rahmatullah saat berada di Tanah Suci,” ujar Amir.
Dua jemaah yang wafat itu atas nama Muin Puasa bin Habib, asal Desa Saria. Muin meninggal dunia pada Jumat, 10 Zulhijah 1446 H atau 6 Juni 2025 di Rumah Sakit Abdul Aziz, Makkah. Sedangkan Faisal Jainal bin Tuba berasal dari Desa Hatebicara. Ia wafat pada 8 Juni 2025 di Rumah Sakit Al-Ahli As-Saudi.
Dari rombongan yang kembali dengan penerbangan pertama menuju Ternate, satu orang jemaah atas nama Boni asal Desa Tauro belum dapat ikut serta karena kondisi kesehatannya belum dinyatakan layak terbang oleh tim medis.
“Yang bersangkutan telah dirawat di klinik dan alhamdulillah kini sudah stabil, dan akan kembali dengan penerbangan kedua,” tambah Amir.
Kepulangan para jemaah disambut penuh rasa syukur oleh keluarga dan masyarakat Halmahera Barat. Suasana haru dan bahagia menyelimuti penyambutan kedatangan, sebagai penanda tuntasnya ibadah rukun Islam kelima oleh para jemaah. (adi/tan)
