TERNATE, NUANSA – Kelompok Tani Mandiri Modern (P2M) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) melakukan panen perdana Cabai Keriting di Kelurahan Moya, Kecamatan Ternate Tengah dan di Kelurahan Rua-Kastela, Kecamatan Pulau Ternate, Jumat (11/6). Di dua lokasi itu, masing-masing lahan seluas 1 hektare yang ditanami Cabai Keriting.
Ikut hadir pada panen perdana tersebut Ketua KNPI Malut Irman Saleh bersama pengurusnya, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Malut, Abjan dan Pembina Kelompok Tani Mandiri Modern, Zakia Amin.
Sebelum panen dimulai, lebih dulu dilakukan penyerahan peralatan panen dari Pembina Kelompok Petani Modern kepada Ketua KNPI, sebagai tanda Kelompok Tani Mandiri Modern menjadi binaan KNPI Malut. Tidak hanya di Moya dan Rua-Kastela, pembinaan kelompok tani juga akan dilakukan di Kelurahan Tabam, Maliaro dan Kulaba juga akan dilakukan
Zakia menuturkan, kegiatan pertanian itu dimulai sejak Februari 2021. Ia yakin petani di Ternate memiliki kemampuan bertani yang hasil panennya tidak kalah dengan patani daerah lain. Setelah panen di dua titik kemarin, besok (8/6) dilakukan panen lagi di Kelurahan Maliaro. “Saya dengan KNPI Malut akan mendampingi petani setiap saat. Kita sudah lihat hasil panen yang cukup memuaskan. Selanjutnya tinggal bagaimana perhatian pemerintah,” ujarnya.
Sekretaris KNPI Malut, M. Ardiansyah mengatakan, kegiatan pertanian memang menjadi perhatian KNPI. Setelah penandatangan memorandum of understanding (MoU) dengan Pemprov Malut baru-baru ini, KNPI terus fokus pada pemberdayaan, salah satunya pembinaan pada Kelompok Tani Mandiri Modern di Ternate. “KNPI akan menjadi penghubung antara petani dengan pemerintah. Memang kegiatan pertanian begini harus menjadi perhatian pemerintah. Karena ini sudah pasti dapat membantu membatasi impor Cabai Keriting,”jelasnya.
Ardiansyah juga berharap Bank Indonesia (BI) mengetahui adanya kegiatan pertanian yang dilakukan Kelompok Tani Mandiri Modern, kemudian menindaklanjutinya dalam program pembinaan. “Kami akan selalu bersama petani. Sementara kami sasar nelayan untuk kami berdayakan dan hubungkan dengan pemerintah, agar hasil tangkap jauh lebih baik,”ujarnya tegas.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Malut, Abjan menambahkan, kegiatan pertanian di Ternate tersebut sesuai dengan program Dinas Pertanian Malut. “Kita harus dukung, agar meningkatkan pendapatan petani. Kegiatan ini harus ditingkatkan, supaya kita membatasi impor Cabai,”harapnya.
Sementara itu, sejumlah petani yang ditemui saat panen mengaku, peralatan mereka masih terbatas, sehingga sebagian besar aktivitas pertanian dilakukan secara tradisional. Meskipun peralatan pertanian masih terbatas, hasil panen, kata sejumlah petani, tentu sangat memuaskan.
Kelompok Tani Mandiri Modern mengaku mampu mememuhi permintaan pasar di Kota Ternate. Di satu titik, dengan 2.000 pohon Cabai, para petani bisa menghasilkan 1 ton Cabai Keriting. “Kami berterima kasih KNPI Provinsi bisa hadir dan bersedia membina kami. Kami berharap KNPI menyampaikan keluhan kami ke pemerintah, bahwa kami di Ternate juga bisa hasilkan Cabai yang berkualitas,” jelas sejumlah petani.(*)