Ragam  

Partai Gelora: Perempuan Harus Diberi Ruang Seluas-Luasnya

Pengurus Partai Gelora Kota Ternate berpose dengan narasumber usai diskusi

TERNATE, NUANSA – Partai Gelora hadir dengan gagasan baru (nan) segar. Gagasan yang dimaksud adalah membumikan isu gerakan perempuan. Bagi partai tersebut, sudah saatnya perempuan diberikan ruang seluas-luasnya untuk berkarya yang nantinya memberikan dampak positif untuk bangsa dan negara.

Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Partai Gelora telah menginstruksikan ke seluruh jajarannya untuk membumikan gagasan yang dimaksud. Cepat tanggap, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gelora Kota Ternate langsung bergerakan. Kemarin (24/6) di aula Hotel Muara, DPD Gelora Kota Ternate menggelar talkshow bertajuk “Gelorakan Semangat Maju Perempuan Indonesia”.

Talkshow dihadiri berbagai kalangan perempuan, seperti kaukus perempuan politik Indonesia, komunitas pemerhati perempuan, puluhan mahasiswi dan utusan perempuan dari sejumlah lembaga.

Talkshow dihadiri Ratih Sanggarwati, publik figure, seorang artis era 90-an, dan politisi perempuan Indonesia yang juga merupakan Ketua Bidang Perempuan Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Partai Gelora Indonesia. Ratih mengajak perempuan Maluku Utara harus berpikir dan bersemangat maju dengan potensi dan ciri khas Maluku utara sendiri dan tidak harus dipengaruhi oleh hal-hal yang datangnya dari luar Maluku utara.

Perempuan adalah Tiang Negara, begitulah hadits yang dikutip oleh Ketua DPD Partai Gelora Kota Ternate, Ibnu Wahab Laitupa. Itu pula yang menjadi dasar semangat Partai Gelora sehingga benar-benar fokus pada isu perempuan dan memberikan ruang bagi perempuan dalam mengambil peran membangun Indonesia.

Diskusi berkembang sangat menarik dengan munculnya wacana dari beberapa peserta. Nikmah Albugis, tokoh pemerhati isu keperempuanan yang membicarakan mengenai beberapa kasus yang mana perempuan selalu disalahkan di tengah-tengah degradasi moral. Padahal, kata dia, seharusnya perempuan lebih dihargai posisinya. Wiwik, utusan Kaukus Perempuan Politik Indonesia, mengatakan, untuk memajukan perempuan, ada dua hal yang harus dimiliki yaitu ilmu pengetahuan dan wawasan serta adab sebagai seorang wanita.

Argumentasi konstruktif juga disuarakan oleh Nona Hatari. Ia menyentil soal akses modal terhadap perempuan kelas bawah. “Banyak sekali ibu-ibu kita yang ingin berusaha tetapi kesulitan modal, maka diharapkan pemerintah dapat menfasilitasi ini secara tepat sasaran,” jelasnya.

Pada akhir diskusi, Ketua DPW Gelora Malut, Alimin Muhammad meneganas, negeri ini akan maju dan berkembang, jika perempuan sudah maju.(kov)