Ragam  

Penjual Umbul-umbul HUT RI di Tobelo (pun) ‘Menyerah’

Umbul-umbul yang dijual di Tobelo, Halmahera Utara

TOBELO, NUANSA – Animo warga membeli umbul-umbul dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) RI yang ke-76, menurun drastis. Itu terjadi di Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara. Situasi yang benar-benar terjadi sekarang, tentu berbeda jauh sebelum pendemi Covid-19, di mana ketika itu warga begitu antusias membeli umbul-umbul untuk merayakan HUT RI.

Agung Anugerah (18), salah satu penjual umbul-umbul di tepi jalan dekat Pasar Wosia Tobelo mengaku, hasil dagangan umbul-umbulnya jelang HUT RI ke-76 tahun ini turun hingga lebih dari 30 persen. Jelang HUT RI pada tahun-tahun sebelumnya, Agung selalu berjualan umbul-umbul. Ia baru merasakan betapa penghasilannya dari berjualan umbul-umbul yang menurun jauh ketika Covid-19.

Dalam sehari, menurut Agung, hanya beberapa orang saja yang datang melihat-lihat barang dagangannya. Dari dua atau tiga orang yang melihat-lihat umbul-umbul, hanya satu orang saja yang membeli. Akibat sepi-nya pembeli, dalam sehari Agung hanya mendapatkan kurang dari Rp 80 ribu dari hasil jualan. Tentu saja hasil ini berbeda dengan sebelum pendemi. “Kalau sebelum pendemi saya bisa dapat lebih dari Rp 150 ribu dalam satu hari,” jelas Agung.

“Saya dapat informasi dari warga kalau tidak dilakukan upacara bendera dan tidak ada kegiatan baris-berbaris seperti tahun-tahun sebelumnya sebelum corona. Mungkin karena tidak ada kegiatan itu sehingga warga tidak membeli umbul-umbul lagi,” katanya seraya menambahkan, kemungkinan hanya pegawai negeri sipil saja yang menggelar upacara di kantor Bupati.

Agung berharap Covid-19 cepat berlalu, sehingga situasi ekonomi masyarakat, khususnya kelas menengah ke bawah tidak lagi tercekik. Ia juga meminta pemerintah daerah untuk menaruh perhatian besar kepada warga yang benar-benar terkena dampak pendemi. (leo/rii)