Ragam  

Jajaran Diknas Kota Ternate Harus ‘Ikat Pinggang’

Dinas Pendidikan Kota Ternate. (istimewa)

TERNATE, NUANSA – Komitmen pemerintah memantapkan mutu pendidikan nasional, termasuk di daerah, bisa dibilang hanya isapan jempol. Buktinya, Kebijakan refocusing justru tak memandang pengembangan sumber daya manusia (SDM).

Di Kota Ternate, refocusing juga terjadi di Dinas Pendidikan Nasional (Diknas), yakni sebesar Rp 1,5 miliar. Kepastian terjadinya refocusing di Diknas Ternate telah diakui Kepala Diknas, Muslim Gani. Refocusing tersebut terpaksa dilakukan lantaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Ternate tahun 2022 yang mengalami defisit hingga Rp 70 miliar.

Sekalipun begitu, menurut Muslim, program yang sudah digagas Diknas tidak ada perubahan. Yang akan dilakukan hanya pengurangan anggaran pada setiap kegiatan. “Jadi kegiatan di Diknas tidak berubah dan tidak dikurangi. Kami akan kurangi anggaran pada setiap kegiatan saja,” jelasnya.

Defisit Rp 70 Miliar

Sebelumnya, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Ternate, Abdullah H. M. Saleh memastikan APBD Kota Ternate terjadi defisit hingga Rp 70 miliar. Itu sebabnya, jajaran Pemkot Ternate, khususnya Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pengelola Pendapatan Asli Daerah (PAD) ditekankan untuk menggenjot pendapatan.

“Intinya tim anggaran pemerintah daerah melihat kembali dalam program kegiatan yang tidak terlalu urgensi. Sehingga program tersebut dikasih bintang (pending) sambil menunggu ke depan target PAD bisa capai atau tidak,”katanya.

Menurutnya, jika target PAD dicapai, maka bintang akan dihilangkan. Namun tidak ada target, maka akan disesuaikan. Dia berharap agar kondisi keuangan ini bisa berimbang antara pendapatan dan pengeluaran.

“Satunya-satunya jalan adalah PAD harus digenjot agar menutupi defisit. Makanya program kegiatan yang belum urgensi, TAPD sudah sampaikan ke Bappelitbangda agar dipending. Namti kalau anggaran mencukupi, barulah program jalan,” ujarnya. Ia berharap pihak pengelola PAD bisa optimalkan sumber-sumber pendapatan yang ada, agar supaya target PAD bisa capai.

Abdullah juga menambahkan ada anggaran kurang bayar yang sudah terealisasi di tahun 2021 sebesar 30 miliar. Kemudian estimasi PAD di tahun 2022 sudah ditingkatkan, karena ada potensi penerimaan untuk Plaza Gamalama Modern dan Sport Hall. Sehingga dana kurang bayar yang angkanya 30 miliar dianggarkan di tahun 2022 sudah terpakai habis. “Jadi intinya target PAD harus dicapai,” tutupnya. (udi/rii)