TERNATE, NUANSA – Semangat M. Sofyan A. Mutalib dalam rangka mendukung pemberantasan korupsi di Maluku Utara (Malut) patut dijadikan contoh. Lihat saja, mantan Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Maluku Utara ini berharap mendapat surat panggilan dari penyidik Reskrimsus Polda Maluku Utara untuk dimintai keterangan sebagai saksi terkait kasus dugaan korupsi anggaran beberapa item kegiatan di Dispora Pemprov Maluku Utara.
Semenjak dugaan korupsi di Dispora resmi diusut Reskrimsus satu bulan lalu, sebagai orang yang pernah menduduki posisi nomor dua di Dispora, Sofyan tak sabar memberikan keterangan di depan penyidik. Ia selalu menunggu surat panggilan. Sayangnya, sejauh ini penyidik Reskrimsus Polda Maluku Utara belum melayangkan surat kepadanya untuk diperiksa sebagai saksi.
“Sebagai warga negara yang baik, kita harus patuh terhadap hukum. Jika ada surat panggilan kepada saya, maka saya pasti datang untuk memberikan keterangan. Sampai saat ini saya belum disurati. Saya juga belum tahu apakah masuk daftar saksi-saksi yang bakal dipanggil atau tidak,” ujarnya.
Menurut Sofyan, selama menjabat Sekretaris Dispora, kegiatan tahun 2021 dan 2022, ia tidak dilibatkan. Padahal saat itu dirinya sebagai penanggung jawab administrasi dan keuangan di Dispora. Apa yang ia ketahui, akan disampaikan secara terang dan terbuka ke penyidik, jika dipanggil untuk bersaksi.
“Kalau saya dipanggil penyidik, saya minta bersamaan dengan Kadispora dan Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga atas nama Samsudin Marsaoly. Saya akan sampaikan semuanya ke penyidik. Satu lagi, selama saya menjabat Sekretaris Dispora, saya tidak pernah kenal siapa itu bendahara dinas. Karena memang semua fungsi saya diambil alih oleh Kadispora,” terangnya. Sebagaimana diketahui, diduga terjadi korupsi di Dispora pada beberapa item kegiatan, seperti anggaran refocusing tahun 2020 berjumlah miliaran, anggaran pokok pikiran DPRD dengan jumlah miliaran, anggaran paskibraka dan lain lagi. (kep)
