Oleh: Berly Marten
Salah satu kebijakan dalam pendidikan yang populer adalah kebijakan pendidikan nonformal, khususnya yang terkait dengan kecakapan hidup. Di Indonesia secara umum dan Kabupaten Halmahera Selatan secara khusus, bahwa kebijakan tentang pendidikan non formal dan informal yang berkaitan dengan kecakapan hidup. Misalnya pendidikan nonformal dapat ditelusuri dalam peraturan perundang-undangan.
Menurut UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Dalam UU Sisdiknas pasal 26 ayat (1) ditegaskan bahwa pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Pada ayat selanjutnya dijelaskan bahwa pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.
Sedangkan pendidikan informal dapat diselenggarakan berupa lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenisnya. Khususnya untuk kursus dan pelatihan, diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Karena itu, sebagai pegiat pendidikan dengan mensinkronkan kegiatan untuk mengupayakan melalui peluang ini untuk menciptakan mutu pendidikan melalui jalur-jalur yang dibutuhkan. Upaya tersebut, membutuhkan sebuah manajemen yang matang dan topangan tangan serta relasi yang signifikan dalam mengembangkan pendidikan dimaksud.
“Madoto English Course” hadir di Bumi SARUMA Halmahera Selatan sebagai salah satu wadah yang menyediakan tempat belajar Bahasa Inggris, yang menyadari betul, bahwa pengetahuan dan keterampilan yang peserta didik dapatkan belumlah cukup bila hanya ada di bangku-bangku pendidikan Formal. Tapi melalui jalur informal lembaga kursus, kiranya bisa melengkapi skill serta keterampilan bagi peserta didik serta masyarakat umum yang membutuhkan demi masa depan serta kebutuhan lainnya (skill bahasa Inggris) baik melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi bahkan di dunia kerja sekalipun.
Sebagai Founder Madoto English Course, saya berbuka diri bagi yang mau sharing dan bisa bekerjasama seputaran lembaga ini serta diskusi-diskusi yang lainnya mengenai pendidikan Kursus Bahasa Inggris. Akhir dari tulisan ini, kiranya yang membaca tulisan ini bisa menjadi kasana pengetahuan dan sekaligus informasi yang positif bagi orang tua, pegiat pendidikan, dan anak-anak generasi emas mendatang. (*)