TERNATE, NUANSA – Seiring perkembangan jaman, kaum perempuan pun tak kalah berperan dalam ruang publik. Partisipasi peran perempuan tersebut tak lepas dari gerakan emansipasi yang berkembang beberapa tahun terakhir terlebih pasca reformasi 1998. Seiring perkembangan jaman itu pula, urusan keperempuanan menjadi semakin mendapat tempat di masyarakat, tak hanya untuk urusan peran politik kaum perempuan saja melainkan dalam isu-isu sosial kemasyarakatan yang lebih luas, seperti isu perempuan dan hak asasi manusia, perempuan dan isu lingkungan, perempuan dan perburuhan, perempuan dan pertambangan, ekologi dan lain sebagainya.
Peluang ini memberikan tempat yang semakin luas kepada kaum perempuan untuk terus aktif dan berkiprah dalam berbagai bidang kehidupan yang makin kompleks saat ini. Kompleksitas tersebut tak lepas pula dari kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi yang semakin maju dan berkembang sehingga kaum perempuan juga diperhadapkan pada berbagai peluang untuk menjadi maju dan mandiri dalam memanfaatkan sarana teknologi telekomunikasi dan informasi tersebut.
Pada konteks ini maka penggunaan teknologi digital adalah sebuah keniscayaan yang tak mungkin dihindari sebagai konsekuensi logis dari perkembangan jaman tersebut. Seiring itu pula, kaum perempuan diberikan kesempatan untuk berprestasi di media digital tanpa harus merasa terkalahan dengan kaun pria. Berbagai fakta dan data menunjukan bahwa kaum perempuan juga dapat berani berkiprah dan berkarya di media sosial dalam berbagai bidang. Dalam bidang pendidikan misalnya, kualitas sumber daya manusia kaum perempuan semakin menjadi meningkat seirig semakin banyaknya jumlah produk perguruan tinggi.
Seiring dengan meningkatnya kualitas SDM kaum perempuan tersebut maka dapat kita saksikan di media sosial dewasa ini kaum perempuan semakin berani untuk menyuarakan hak-hak dan kepentingannya bahkan termasuk pula kasus kekerasan yang dialaminya semakin mendapat perhatian yang luas di ruang-ruang media digital. Pada segi yag lebih luas, semakin meningkatnya aksesibilitas kaum perempuan di media digital tersebut khususnya dalam hal pemberdayaan ekonomi keluarga dan UMKM telah berkontribusi bagi peningkatan kesejahteraan hidup kaum perempuan dan keluarganya. Kita melihat banyaknya perempuan mandiri yang berusaha untuk sejajar dengan kaum pria dalam ragam jenis usaha.
Akses internet dan media digital yang semakin maju tersebut termasuk melalui berbagai fitur layanan smartphone serta jaringan multi media lainnya, telah menjadikan kaum perempuan tak hanya sekedar berani di media sosial namun juga mampuh untuk memilah dan memilih konten media sosial yang berguna dan berkontribusi bagi pemenuhan kebutuhan hidup dan mengangkat harkat dan martabat kaum perempuan itu sendiri. Sehingga pada konteks ini pula kaum perempuan bukan sekadar berani tampil melainkan menunjukan kemampuan dan kecakapan dalam memanfaatkan layanan internet dan media digital.
Berangkat dari kesadaran dan realitas tersebut, tepat pada hari Jum’at tanggal 16 September mendatang, management project literasi digital Provinsi Maluku Utara akan menggelar Talkshow dengan tema “Perempuan Berani Bersuara di Media Sosial”. Project Assitance literasi digital Provinsi Maluku Utara Mardania Gazali mengatakan bahwa kegiatan literasi digital ini dilaksanakan untuk memberikan informasi sekaligus edukasi kepada khalayak masyarakat Maluku Utara tentang peran perempuan di media sosial dewasa ini. Menurut Marda sapaan akrab mantan putri kampus Maluku Utara bahwa peran kaum perempuan di era transformasi digital tak kalah produktif dengan kaum laki-laki pada umumnya sehingga diperlukan kerja kolaboratif untuk memaksimalkan peran mereka dalam menggunakan media sosial dan ruang digital sehingga lebih makin cakap digital.
Lebih lanjut menurut Mardania bahwa para narasumber yang akan menyampaikan materi di Talkshow secara offline tersebut adalah: 1). Musrifah Alhadar, S.Pi., M.Si (Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Maluku Utara; 2). Dr. Iksan R.A Arsad, M,Si (Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Provinsi Maluku Utara; 3). Sarjia Samin Ibrahim (Konten Kreator).
Lanjut Marda yang juga mantan Puteri Kebudayaan 2018 menjelaskan bahwa kegiatan ini akan berlangsung secara offline (langsung di lokasi kegiatan ) di taman film benteng Oranje Ternate yang melibatkan berbagai komunitas kaum perempuan serta masyarakat luas. Ada juga pemutaran film terbaik dari konten kreator Maluku Utara: Pricillia Kharie, Tete Ko dan Saya Khoko dengan judul film Udin dan Togel. Kegiatan ini pula akan dirangkaikan dengan Pencanangan Gerakan Maluku Utara Makin Cakap Digital oleh Gubernur Maluku Utara dan Walikota Ternate. (tan)